Potret Politik

Kaderismanto-Iyeth Bustami Ancaman Politik Kasmarni-Bagus Santoso

5
×

Kaderismanto-Iyeth Bustami Ancaman Politik Kasmarni-Bagus Santoso

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kasmarni-Bagus Santoso memang sudah cukup syarat untuk maju di Pilkada Bengkalis 2020 mendatang.

Bahkan, pada Minggu 9 Agustus 2020 lalu, sebanyak lima partai politik pengusung Kasmarni-Bagus Santoso pun sudah mendeklarasikan diri dalam satu koalisi yang bernama koalisi Kabupaten Bengkalis Sejahtera (KBS).

Kelima partai politik tersebut adalah PAN, PBB, Partai Nasdem, PKB dan Partai Gerindra. Nah, bagaimana kelanjutan nasib koalisi ini? Akankah terus solid?

Akademisi Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) DR Aidil Haris mengungkapkan, meskipun pasangan Kasmarni-Bagus Santoso saat sudah cukup syarat untuk maju tapi belum tentu pasangan ini aman.

Bisa saja, lanjut Aidil, koalisi partai politik pengusung Kasmarni-Bagus Santoso pecah sebelum sempat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Dinamika politik di daerah sangat dipengaruhi oleh dinamika politik tingkat pusat. Termasuk dalam konstelasi koalisi Pilkada,” kata Aidil, Kamis (13/08/2020).

Kaderismanto dan Iyeth Bustami

Menurutnya, keputusan siapa jagoan yang akan diusung partai politik di Pilkada berada di level dewan pimpinan pusat (DPP). Apa pun keputusan partai tingkat pusat, itu yang harus dipatuhi partai politik di level provinsi atau kabupaten dan kota.

“Jadi kalau DPP menginginkan perubahan dukungan terhadap pasangan calon, maka itu tak bisa dibendung oleh level bawah. Meskipun perubahan itu tidak diinginkan kader pada level bawah,” jelasnya.

Nah, terkait Pilkada Bengkalis, Aidil menyebutkan tanda-tanda terpecahnya dukungan Kasmarni-Bagus Santoso sudah nampak.

“Majunya Kaderismanto-Iyeth Bustami menjadi ancaman bagi pasangan Kasmarni-Bagus Santoso. Sebab, Iyeth adalah kader PKB. Tentunya ini menjadi perhatian serius bagi PKB untuk menarik dukungan dari KBS,” jelas Aidil.

Selain itu, konstelasi hubungan mesra antara PDIP dengan PAN dan Partai Gerindra di level pusat juga menjadi ancaman KBS.

“Kita kan tidak tahu pasti bahwa mungkin ada komitmen politik tertentu antara tiga partai ini. PDIP, PAN dan Gerindra. Sehingga membawa pengaruh bagi koalisi Kasmarni-Bagus Santoso,” kata Aidil.

Terakhir, Aidil menyebutkan bahwa politik ‘last minutes’ bisa terjadi pada

“Bisa jadi menjelang pendaftaran di KPU, ada perubahan-perubahan yang terjadi terkait koalisi KBS ini. Karenanya, Kasmarni-Bagus harus hati-hati dalam mengamati perkembangan politik menjelang pendaftaran di KPU nanti,” pungkasnya. (gr/fx)