Potret24.com, Pekanbaru- Untuk ke-sejuta kalinya Satpol PP Pekanbaru kembali menggelar razia sejumlah hotel dan penginapan dan cafe remang-remang di Kota Pekanbaru. Sepasang kekasih yang tengah berduaan di sebuah wisma di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru ikut diamankan Satpol PP Kota Pekanbaru saat razia, Sabtu (08/08/2020) dini hari.
Bahkan dari kamar pasangan tersebut ditemukan alat pakai sabun didalam tong sampah dan tisu magic yang berserakan.
Pantauan di lapangan, razia yang ke 1.000.002 kali ini awalnya mulai menyasar sejumlah hotel melati di Jalan Teuku Umar. Sedikitnya empat orang wanita muda langsung diangkut.
Kemudian dilanjutkan ke Arena Pool n Cafe di Jalan Kuantan. Pengunjung yang tidak menggunakan masker turut diamankan. Begitu juga pekerja yang tidak bisa menunjukkan identitas berupa KTP.
Tidak puas sampai disitu, Satpol PP Pekanbaru lengsung meluncur ke salah satu wisma di Jalan Arifin Ahmad. Para tamu yang berduaan di dalam kamar langsung diamankan, begitu juga tamu yang tidak menggunakan masker.
Plt Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan, terdapat pasangan yang saat diamankan turut ditemukan alat hisap sabu dan tisu magic berserakan. Sehingga pihaknya langsung mengkoordinasikan dengan Satres Narkoba Polresta Pekanbaru.
“Ada sepasang yang diamankan karena konsumsi sabu di dalam kamar Wisma Bintang Lima, Jalan Arifin Ahmad. Sudah kita koordinasikan ke Kasat Reserse Narkoba,” ujar Burhan.
Dijelaskan Burhan, dalam razia tersebut mengamankan sebanyak 54 orang yang terdiri dari 29 perempuan dan 24 laki. Diantaranya terdapat 13 pasang dan hanya satu pasang yang mengaku suami-istri.
“Selain diciduk karena berduaan di dalam kamar hotel atau wisma tanpa surat nikah. Diantaranya juga dirazia karena tidak memiliki kartu identitas atau tidak mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan Masker,” jelasnya.
Namun aksi razia Satpol PP di Pekanbaru dituding masyarakat hanya sekedar pelepas tanya masyarakat dan upaya mengecek lapak saja.
“Setiap usai razia, praktek mesum di sejumlah hotel bukannya berkurang. Tapi semakin parah. Ini yang saya bingungkan dengan Satpol PP Pekanbaru ini. Ada yang salah sepertinya dengan efek kejut dari razia yang seharusnya berkorelasi negatif,” tegasnya Imran Hasan, seorang pedagang di Pasar Senapelan.
Dirinya mengambil contoh sebuah hotel di Jalan Tuanku Tambusai yang awal Tahun 2019 sempat dua kali kena razia.
“Tapi lihat hotel itu sekarang. Tiada hari tanpa prostitusi. Saking banyaknya tuh hotel isinya Lonte semua. Namun hingga kini tak pernah lagi dirazia,” katanya tak habis pikir.
Dirinya berharap di masa kepemimpinan Kepala Satpol PP yang baru ini, semua praktek prostitusi di hotel bisa habis.
“Kalau serius Satpol PP nya saya yakin bisa. Masalahnya apakah benar Satpol PP Pekanbaru bisa serius?” katanya sambil tertawa lepas. (gr)