Potret24.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan kemungkinan baru kemunculan pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019 lalu. Mereka meyakini kemungkinan Co" />
Potret Internasional

Covid-19 Telah Ada Sejak 2012 dari Sebuah Tambang di Tiongkok

4
×

Covid-19 Telah Ada Sejak 2012 dari Sebuah Tambang di Tiongkok

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, JAKARTA – Para ilmuwan menemukan kemungkinan baru kemunculan pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019 lalu.

Mereka meyakini kemungkinan Covid-19 datang dari tambang-tambang Tiongkok di tahun 2012 silam dan bukan berasal dari pasar basar di Wuhan.

Para ilmuwan percaya virus yang kini menginfeksi 213 negara dan telah menewaskan lebih dari 760.000 orang di seluruh dunia, sebenarnya dimulai 1.600 km jauhnya dari pasar basah Wuhan, Tiongkok.

Dikutip dari laman The Sun, delapan tahun lalu, enam penambang di tambang Mojian di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya, jatuh sakit dengan penyakit yang mirip pneumonia setelah menghabiskan 14 hari membuang kotoran kelelawar.

Dari enam penambang, tiga orang pekerja lainnya meninggal karena penyakit tersebut.

Salah satu dokter yang merawat para penambang itu adalah dr. Li Xu menjelaskan bagaimana pasien alami gejala demam tinggi, batuk kering, dan juga sakit badan.

Bahkan pada beberapa kasus, pasien juga merasa sakit kepala, seperti gejala yang saat ini dikenal sebagai penyakit Covid-19.

Informasi tersebut diketahui oleh seorang ahli virologi Jonathan Latham dan ahli biologi molekuler Allison Wilson.

Kedua orang tersebut bekerja untuk Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca, New York, Amerika membaca tesis yang ditulis oleh dokter medis Tiongkok yang merawat para penambang.

“Bukti yang dikandungnya telah mengarahkan kami untuk mempertimbangkan kembali semua yang kami pikir kami ketahui tentang asal-usul pandemi COVID-19,” ujar Latham dan Wilson.

Latham mengatakan virus corona ‘hampir pasti lolos’ dari laboratorium Wuhan.

Para penambang juga dperlakukan dengan cara yang mirip dengan bagaimana penderita Covid-19, mereka menggunakan ventilas, pengencer darah, steroid dan atibiotik.

Setelah para penambang menjalani tes hepatitis, demam berdarah dan HIV, diawasi oleh ahli virus Zhong Nanshan yang merupakan pahlawan medis yang menangani wabah SARS pada tahun 2003.

Dokter mengirim sampel jaringan dari penambang yang terinfeksi ke lab Wuhan, tempat banyak yang percaya virus itu bocor.

Para ilmuwan di laboratorium kemudian menemukan sumber infeksi adalah virus korona mirip SARS dari kelelawar tapal kuda Tiongkok.

Latham dan Wilson percaya bahwa virus berevolusi di dalam penambang, yang berarti sangat mudah beradaptasi dengan manusia.

Meskipun begitu pejabat di Tiongkok masih percaya Covid-19 dimuai di pasar basah Whuna pada Desember 2019 lalu.

Belum lagi terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Tiongkok yang berasal dari salah satu pasar basah di Beijing.

Sehingga mereka mempercayai jika pasar basah merupakan salah satu temapt berisiko tinggi terjadinya penularan virus yang kini tengah menjadi ancaman besar di dunia.

Tetapi banyak ilmuwan masih mempertanyakan asal-usulnya setelah pasar tersebut dibersihkan dan ditutup oleh pejabat segera setelah virus mulai menyebar. (gr)