Pekanbaru

Wali Murid SMAN 15 Pekanbaru Minta Dana Siswa Dikembalikan Utuh

55
×

Wali Murid SMAN 15 Pekanbaru Minta Dana Siswa Dikembalikan Utuh

Sebarkan artikel ini
Wali Murid SMAN 15 Pekanbaru Minta Dana Siswa Dikembalikan Utuh

Potret24.com, Pekanbaru- Polemik di SMAN 15 Pekanbaru terkait pengembalian dana siswa sebesar Rp240.000 per siswa semakin melebar. Sejumlah wali murid minta dana siswa tersebut dikembalikan utuh tanpa pemotongan sepeser pun.

“Kami minta dikembalikan utuh dan jangan dicicil. Karena itu adalah hak siswa yang sama sekali tidak boleh ada pemotongan,” ujar seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya kepada potret24.com.

Ditambahkannya lagi, memang pihak sekolah SMAN 15 sudah mengembalikan dana siswa tersebut. Tapi ditegaskannya hanya sebagian.

“Sistemnya dicicil dan baru diterima setengahnya. Dan sebagian siswa lainnya malah ada yang tidak menerima sama sekali. Perilaku itu menunjukkan tidak ada itikad baik SMAN 15 terkait pengembalian hak para siswa,” ujarnya saat dihubungi, Senin (13/07/2020) kemarin.

Saat ditanyakan lebih lanjut soal pengembalian dana siswa tersebut, sumber mengatakan, baru sebagian siswa yang menerima dan itu pun tidak penuh alias dicicil.

Ditambahkannya lagi, dana tersebut sangat dibutuhkan siswa meskipun jumlahnya tidak seberapa.

“Mungkin bagi pihak sekolah dana tersebut tidak seberapa. Tapi bagi kami itu cukup besar dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan siswa yang akan melanjutkan pendidikannya,” tegasnya lagi.

Sumber menegaskan pihaknya akan terus mempertanyakan itikad baik pihak sekolah SMAN 15 Pekanbaru.

“Kami sudah sepakat akan mengejar terus pengembalian dana tersebut. Jika perlu kita laporkan ke aparat kepolisian atau ke Gubernur Riau agar ditindaklanjuti segera,” tegasnya lagi.

Sebelumnya sesuai keterangan sumber, awalnya pihak sekolah menolak mengembalikan dana tersebut sama sekali. Tapi setelah persoalan tersebut diketahui wartawan, tiba-tiba saja pihak sekolah bersedia mengembalikan separonya saja.

“Awalnya persoalan ini hanya diketahui internal SMAN 15 dengan Wali Murid dan Komite Sekolah. Tapi tiba-tiba saja persoalan tersebut terendus dengan wartawan dan jadi melebar kemana-mana,” katanya lagi.

Alasan pihak sekolah ketika itu meminta bukti pembayaran iuran siswa tersebut yang disetorkan setiap bulannya atau per semester.

“Kepsek yang aneh. Ibarat kita menabung di bank. Ketika buku tabungannya hilang khan transaksi tetap bisa dilakukan dengan terlebih dahulu membuatkan buku tabungan baru sesuai identitas nasabah. Masa data di sekolah tidak ada siapa yang telah membayar atau tidak. Jadi jangan dijadikan alasan yah Ibu Kepsek,” tegasnya menambahkan.

Sementara itu Ketua Komite SMAN 15 Pekanbaru, Syamsuir ketika dihubungi sesuai nomor hape yang diberikan wali murid, Selasa (14/07/2020) berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara Kepala Sekolah SMAN 15 Pekanbaru dengan wali murid.

“InsyaAllah akan kita fasilitasi. Kita akan carikan jalan tengah yang terbaik. Dan saya minta persoalan ini jangan ke polisi dulu. Tetap kita kedepankan musyawarah,” katanya yang menolak bicara lebih lanjut terkait persoalan ini. (gr)