Potret Peristiwa

Seorang Bocah Terkena Peluru Nyasar

3
×

Seorang Bocah Terkena Peluru Nyasar

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Seorang bocah IA (11) di Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) diduga menjadi korban peluru nyasar. Polisi mengungkap peluru yang mengenai punggung bocah tersebut berkaliber 9 milimeter.

“Untuk ini, peluru, sudah keluar memang. Tapi hanya diketahui kaliber, (peluru) kaliber 9 milimeter memang,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Joko Handono saat dihubungi, Sabtu (25/07/2020).

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui jenis senjata api yang digunakan untuk menembak peluru kaliber 9 milimeter tersebut. Sebab, lanjutnya, jenis peluru 9 milimeter bisa digunakan di banyak jenis senjata.

“Karena (peluru) 9 milimeter itu banyak jenisnya yang digunakan, termasuk senjata rakitan pun bisa gunakan itu. Jadi masih penyelidikan lebih lanjut terkait dengan pengujian-pengujian. Terkait dengan meletusnya dari senjata apa, itu belum bisa diketahui karena harus butuh uji sampel. Sedangkan sampel kita juga kan belum tahu nih, dari mana asalnya, masih kita lakukan penyelidikan,” ungkapnya.

Dia mengatakan peluru ini datang dari arah atas dan mengenai punggung korban. Di sekitaran TKP korban terkena sasaran peluru, lanjutnya, bukanlah area latihan tempat.

Joko menambahkan sebanyak 10 saksi, yakni keluarga dan kerabat korban, pedagang sekitar, dan sopir truk di sekitar lokasi kejadian, telah dimintai keterangan. Namun, belum ada titik cerah dari kasus ini.

“Untuk kesulitan memang untuk CCTV di sekitar situ nggak ada, dan masyarakat yang juga disitu ditanya nggak ada ribut-ribut, mungkin kalau ada tawuran, mungkin kita bisa analisa. Cuma disitu nggak ada keributan, nggak ada suara apapun, nah makanya kita sedang melakukan penyelidikan, pendalaman terkait itu juga, sembari mencari saksi,” tuturnya.

Sebelumnya, seorang bocah IA (11) terkena peluru nyasar saat sedang bermain bersama teman-temannya di Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (16/6) sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, korban sedang bermain dengan teman seusianya di pinggir Kali Ciliwung.

Saat korban duduk-duduk di samping musala, tiba-tiba ia merasakan punggungnya seperti ditepuk.

Teman-teman korban sempat bergurau bahwa korban ‘ditepuk setan'(gr)