Potret24.com, Kudus – Kabar duka datang dari Rumah Sakit Mardi Rahayu, Kudus. Satu tenaga kesehatan meninggal dunia karena terkonfirmasi positif COVID-19.
“Ya benar (ada satu nakes kami yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif COVID-19),” kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Yuliana Wara, Senin (27/07/2020).
Wara mengatakan, satu nakes yang meninggal dunia tersebut sebelumnya pernah terpapar COVID-19. Namun sempat dinyatakan sembuh. Kemudian pada 24 Juli 2020 kembali dinyatakan terpapar COVID-19 dan 26 Juli 2020 meninggal dunia.
“Pertama diagnosis 3 Mei 2020, dilakukan swab dua kali negatif pada 14 Mei 2020. Dan dinyatakan sembuh. Diagnosis kedua 24 Juli, dan 26 Juli meninggal dunia,” lanjut dia.
Pihak rumah sakit kemudian juga melakukan tracing dengan orang yang sebelumnya kontak dengan almarhum.
Meskipun demikian, pelayanan di RS Mardi Rahayu Kudus tetap melayani kesehatan bagi masyarakat.
“Tidak ada (penutupan pelayanan) karena sejak muncul gejala sudah langsung rawat inap dan semua kontaknya saat kontak selalu dengan APD lengkap,” ungkap Wara.
Terpisah, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kudus, Andini Aridewi, almarhum berusia 43 tahun. Almarhum sebelum memiliki penyakit bawaan.
“Punya penyakit bawaan, usianya 43 tahun, iya kemarin sempat terkonfirmasi tapi sembuh,” kata Andini, Senin (27/07/2020).
Andini mengatakan, sebelumnya juga ada satu nakes yang meninggal dunia. Nakes tersebut berasal dari Kecamatan Undaan. Bersangkutan juga menurutnya telah mendapatkan santunan dari Kementerian Kesehatan.
“Dulu pernah dari Undaan, sudah dapat diajukan santunan kematian. Kemarin penerimaan santunan di Semarang,” ujar dia.
Lebih lanjut, angka kasus kematian di Kudus sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan kasus sembuh di Kudus.
“Angka kematian di Kudus 10 persen,” tandas dia.
Sampai saat ini ternotifikasi kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 567 kasus dari dalam Kudus dan 169 kasus dari luar wilayah yang dirawat di Kudus. Dari 567 kasus dalam wilayah tersebut 97 kasus dirawat, 164 kasus isolasi, sembuh 245 kasus dan meninggal 61 kasus.
Sedangkan untuk kasus luar wilayah yang dirawat di Kudus dari 169 kasus terdapat 20 kasus dirawat , 43 kasus isolasi, 84 kasus sembuh dan 22 kasus meninggal. (gr)