Potret Nasional

Ratusan TKA China Sudah Masuk Konawe

5
×

Ratusan TKA China Sudah Masuk Konawe

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Kabar masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara, kembali menghangat. Kedatangan TKA sebelumnya sempat menuai polemik meski akhirnya mereka diizinkan masuk.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bahkan sempat pengin menangis saat dicecar DPR mengenai hal ini.
Lantas apa saja fakta-fakta terbaru mengenai TKA China di Konawe ini? Berikut faktanya yang berhasil dirangkum.

1. Bikin Menaker Ingin Menangis

Saat melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Menaker dicecar pertanyaan mengenai hal ini. Anggota DPR Komisi IX DPR Intan Fitriana Fauzi mempertanyakan alasan pemerintah memperbolehkan TKA asal China masuk ke Konawe.

Ida Fauziyah segera merespons hal tersebut. Dirinya tampak tak nyaman karena disinggung soal nurani berkaitan dengan diizinkannya TKA China masuk Indonesia.

“Saya kira kalau bicara nurani, saya kira kayaknya kita semua punya hal yang sama. Mohon maaf. Kalau misalnya kami mengeluarkan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing), kiranya bukan berarti kami tidak punya nurani. Saya kira ini, pengin nangis jadinya. Kita bisa mengatasnamakan nurani dengan secara proporsional tentu saja,” ujarnya.

Intan pun menjelaskan bahwa yang dia tekankan bukan soal nurani tapi spesifikasi TKA China yang dipekerjakan di Indonesia. Namun mengingat agenda rapat tersebut tidak ada topik mengenai TKA, pembahasan pekerja asing tidak diteruskan.

2. Sudah Masuk 261 Orang

Plt. Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Aris Wahyudi menjelaskan yang sudah masuk pada tahap pertama ada sekitar 156 orang dan yang terbaru ada tambahan 105 orang, sehingga totalnya adalah 261 orang.

“Yang tahap pertama itu 156. Terus yang kemarin itu 102 atau 105, baru dua tahap,” kata dia saat dihubungi, Jumat (10/7/2020).

3. Kalau Pabrik Sudah Jadi, Balik Kanan

Plt. Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Aris Wahyudi menjelaskan yang sudah masuk pada tahap pertama ada sekitar 156 orang dan yang terbaru ada tambahan 105 orang, sehingga totalnya adalah 261 orang.

“Yang tahap pertama itu 156. Terus yang kemarin itu 102 atau 105, baru dua tahap,” kata dia saat dihubungi, Jumat (10/7/2020). (gr)