Potret24.com, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tertarik untuk membeli 15 jet tempur Eurofighter Typhoon bekas Austria. Dilihat dari spesifikasinya, jet Eurofighter Typhoon ini mampu melesat menembus kecepatan suara.
Dilansir dari catatan pemberitaan detikcom pada 2017 silam, Eurofighter Typhoon adalah jet tempur yang dikembangkan mulai 1983 melalui program Future European Fighter Aircraft.
Ini merupkan proyek anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kolaborasi Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.
Belakangan, Prancis mundur dari proyek ini. Kepemilikan konsorsium Eurofighter adalah BAE Systems (Inggris 33%), Airbus Defence and Space (Jerman 33%-Spanyol 13%), dan Leonardo-Finnmecccanica (Italia 21%).
Adapun Eurofighter Typhoon yang diminati Prabowo adalah Eurofighter Typhoon milik Austria. Dilansir dari buku Charles Heyman, ‘The Armed Forces of The European Union 2012-2013’, jenis yang dimiliki Austria adalah Eurofighter Typhoon Trance 1 Block 5.
Istilah ‘tranche’ bemakna ‘tahapan’ dalam Bahasa Prancis. Tranche 1 merupakan generasi awal Eurofighter Typhoon, ada 3 tranche untuk Eurofighter Typhoon.
Eurofighter Typhoon Tranche 1 milik Austria, berkursi pilot satu unit (single seat), diperbaharui (upgrade) tahun 2013.
Ukuran
Panjang pesawat ini adalah 15,96 meter dengan rentang sayap 10,95 meter. Tingginya 15,96 meter.
Bobot kosong pesawat ini 10.000 kg, dan bobot terisi (loaded weight) pesawat ini adalah 21.000 kg.
Material
Dilansir situs web Eurofighter, Jumat (24/7/2020), badan jet ini dibuat dengan material gabungan (komposit) yang membuat pesawat ini tidak mudah terdeteksi radar.
Material khusus ini membuat bobot pesawat tidak berat namun tetap kuat. Badan pesawat ini 30% lebih ringan ketimbang badan pesawat dengan materi tradisional biasa. Cuma 15% permukaan pesawat ini yang berbahan metal.
Secara umum, material pesawat ini terdiri dari 70% komposit serat karbon, 15% metal, 12% Glass Reinforced Plastics (GRP) atau semacam fiberglas, dan 3% material lain. (gr)