Potret24.com, DUMAI – Menyikapi dinamika Pilkada Dumai beberapa hari belakangan ini, terkesan ada upaya yang sengaja dilakukan dengan tujuan menjegal langkah politik bakal Calon Walikota Dumai, H Paisal SKm. Dugaan ini muncul setelah melihat reaksi keras yang ditunjukkan sejumlah pengurus partai politik pasca penandatangan nota kesepahaman dukungan PPP dan Nasdem kepada pasangan H Paisal SKM-H Amris.
Pengamat Politik, Adrian Hadi mengaku mencium adanya indikasi permainan yang sengaja dilakukan pihak-pihak yang tidak menginginkan pasangan Paisal-Amris (PAS) maju di Pilkada Dumai 2020.
“Tidak ada yang salah dengan penandatanganan kesepahaman. Namun itu dipolitisir seolah-olah menjadi deklarasi dukungan partai. Padahal dari spanduk yang tampak di foto, kalimatnya sangat jelas yakni penandatanganan nota kesepahaman. Kenapa jadi liar, karena ada pihak-pihak yang sengaja ingin mengganjal Paisal,” ujar Adrian Hadi melalui sambungan telpon dari Jakarta.
Menurut Adrian Hadi, kekecewaan pengurus partai yang mendapat kabar tentang adanya deklarasi wajar terjadi.
Namun kebenaran informasi tersebut tentunya perlu ditelusuri. Salah satunya dengan membuka ruang komunikasi atau melakukan langkah investigasi.
“Wajar pengurus partai di tingkat pusat atau propinsi merasa dikangkangi. Mereka mendapat informasi ada deklarasi, sementara partai belum mengeluarkan SK dukungan resmi. Hanya saja, kebenaran informasi deklarasi itu mestinya tentu harus ditelusuri,” jelas Adrian Hadi.
Dikatakan Adrian Hadi, berdasarkan data survey yang pernah dibacanya melalui media, peluang pasangan Paisal-Amris sangat besar untuk memenangkan Pilkada Dumai. Dibanding sejumlah nama bakal calon lainnya, pasangan ini mampu mengimbangi Eko Suharjo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai.
“ Sesuai hasil survey yang saya baca di media, selisih mereka hanya pada kisaran angka 3 persen, PAS masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan. Dan tidak menutup kemungkinan untuk memenangkan pemilihan,” paparnya.
Sementara Bakal Calon Walikota Dumai, H Paisal SKM MARS saat dihubungi tadi pagi tetap berpikiran positif dan tidak ingin menuduh ada pihak lain yang ikut bermain. Dinamika yang muncul itu menurutnya murni akibat miss komunikasi.
“ Kita berpositive thinking saja, ini murni miss komunikasi. Kita luruskan saja niat, bahwa ikhtiar ini untuk kepentingan ummat,” ujar H Paisal, SKm, MARS. (rc)
