Potret24.com, Dumai– Lembaga Konsultan Politik Sinergi Politika Indonesia (SPI) menempatkan pasangan Sanusi-Zulfan Hafitz pada peringkat teratas hasil survey. Survey dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 26 Juni hingga 6 Juli 2020 dengan 620 responden yang tersebar di Bengkalis daratan dan kepulauan.
Direktur SPI, Luthfi menyebutkan pasangan Sanusi-Zulfan Hafits memperoleh angka tertinggi 29 persen, dan kemudian disusul oleh pasangan Kasmarni-Bagus Santoso 26 persen, pasangan Indra Gunawan-Samsul Dalimunte 19 persen dan terakhir pasangan Abi Bahrun-Herman 8 persen. Sementara responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 18 persen.
“Elektabilitas pasangan Sanusi-Zulfan naik sejak sebulan belakangan pasca mereka menyatakan maju dan berpasangan. Pasangan ini juga diuntungkan dengan isu hukum yang mengarah kepada dua bakal calon bupati,” ungkap Luthfi, Kamis (09/07/20).
Uniknya, dikatakan Luthfi pasangan Sanusi-Zulfan Hafitz belum memiliki partai pendukung pasti. Sementara dua bakal calon bupati yang terseret kasus korupsi sudah mendapat SK dukungan dari partai politik.
“kita masih akan pantau perkembangan beberapa minggu kedepan. Angka ini masih dinamis seiring perkembangan situasi di lapangan. Termasuk kemungkinan bakal ada calon yang baru muncul dan yang gagal melenggang,” sebut Luthfi.
Sementara dua bakal calon kepala daerah yang namanya ikut terseret dalam fakta persidangan terdakwa koruptor Bupati Bengkalis (non aktif) Amril Mukminin itu yakni Kasmarni yang merupakan istri sah Amril Mukminin dan kader Golkar Indra Gunawan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Propinsi Riau.
Pada sidang perdana, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi juga berulang kali menyebut nama Nama Kasmarni. Istri Amril Mukminin yang ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkalis di Pilkada 2020 ini diduga turut menerima uang sebesar Rp23,6 milyar. Uang itu diketahui dari dua orang pengusaha sawit yang diterima oleh Kasmarni secara tunai maupun melalui transfer ATM dalam waktu 6 tahun. (gr)
