Potret24.com, Rengat– Menguapnya penyerapan Dana Desa (DD) Tahun 2019 lalu untuk pengadaan mesin di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat belum diketahui wujud fisiknya hingga Bulan Juli Tahun 2020.
Kejadian ini di benarkan Jeri selaku Direktur Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES ) Desa Talang Jerinjing kepada potret24.com, Sabtu (18/07/2020).
“Benar mesin pengolahan tangkos sawit itu masih belum dibelanjakan dengan alasan masih dipesan ke Cina. Sebelumnya dilakukan pemesanan ke Medan tapi barangnya tidak ada,” katanya lagi.
Meski demikian, pihaknya meminta potret24.com melakukan kordinasi langsung dengan Kepala Desa agar mendapatkan penjelasan lebih detil. Karena selaku direktur, dirinya hanya sebagai pelaksana dan bukan pengendali anggaran.
Terkait penyertaan modal senilai 300 juta melalui Dana Desa Tahun 2019, dipastikannya itu benar. Tapi dirinya tak bisa memastikan karena dana desa tersebut masih di desa.
Pihaknya hanya membenarkan soal lokasi bangunan pengolahan pupuk milik Bumdes itu dibantu melalui kerjasama investor dengan sistem bagi hasil setelah produksi.
Sementara Ketua BPD Talang Jerinjing, Sarjianto di kediamannya mengatakan, pihaknya akan melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan Direktur Bumdes dan Kepala Desa. Hal ini terkait penyerapan Dana Desa Talang Jerinjing.
Menurutnya persoalan ini tak lepas pada permasalahan pengadaan mesin tapi dananya belum dibelanjakan.
Ditempat terpisah, Kadis PMD Kabupaten Indragiri Hulu melalui Kasi Kerjasama Usaha Ekonomi Desa dan Partisipasi Masyarakat, Sri Zuriani SE MM berjanji akan melakukan pengecekan lokasi. Pihaknya mengaku belum mengetahui laporan sebenarnya terkait pengadaan mesin tersebut.
“Kita akan turunkan tim ke lokasi sekaligus mengecek kondisi terkini lokasi usaha
BUMDES Desa Talang Jerinjing itu,” singkatnya.
Di lain pihak, Kepala Desa Talang Jerinjing, Edi Priyanto menolak ketika dimintai keterangan terkait pengadaan mesin pengolahan tongkos sawit tersebut.
“Maaf yah saya tidak bisa memberikan tanggapan, kecuali Kepada PMD atau Inspektorat sebagai pembina desa,” singkat Edi lagi. (fras)