Potret24.com, TEL AVIV – Akibat pengangguran terus meningkat dan krisis keuangan, banyak warga Israel terpaksa menjadi nekad. Mereka terpaksa menjual sperma mereka ke bank-bank sperma setempat.
Bank-bank sperma melaporkan peningkatan 300% donasi selama pandemi Covid-19. Para pendonor itu termasuk para tentara yang telah diberhentikan, serta mahasiswa, dan warga yang dirumahkan oleh perusahaan atau cuti tanpa gaji.
Perbankan sperma milik negara dan swasta membayar ratusan shekel per donasi sperma. Itu artinya seorang pendonor dapat memperoleh sekitar USD1.172 per bulan.
Diberitakan, warga Israel umur 25 tahun dari Haifa menjelaskan dia kehilangan pekerjaan dan sekarang terlilit utang hingga puluhan ribu shekel.
Dia telah keluar dari apartemennya dan kembali ke rumah orangtuanya.
“Saya memutuskan mendonorkan sperma sebagai peluang bagus untuk menghasilkan uang. Hanya selama beberapa menit ‘kerja’ saya dapat memperoleh USD879 per bulan dan lebih. Ini pendapatan bagus saat ini, saat saya menganggur,” kata dia.
Dia menyebut banyak orang, pemuda mengalami nasib yang sama. Tampaknya donor sperma menjadi pilihan paling masuk akal di tengah kondisi krisis saat ini.(gr)