Potret24.com, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui informasi mode transmisi atau penularan virus Corona COVID-19. Transmisi lewat udara atau airborne disebut kemungkinan dapat terjadi di ruangan yang tertutup dan ramai.
Transmisi lewat udara virus corona ini melibatkan droplet atau percikan liur dengan ukuran kecil (mikrodroplet) yang bisa keluar dari mulut saat berbicara, bersin, batuk, atau bernyanyi. Droplet dengan ukuran kecil tidak langsung jatuh ke tanah, bisa bertahan lebih lama di udara lalu terhirup oleh orang lain.
Terkait hal tersebut, beberapa ahli menyoroti rencana bioskop di Indonesia yang akan mulai buka tanggal 29 Juli.
Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), dari Satgas Waspada dan Siaga NcoV, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengatakan bioskop jadi salah tempat berisiko terjadinya penularan Corona lewat jalur airborne. Ia berpesan agar rencana pembukaan bioskop di tengah pandemi ditunda dulu.
“Harus ditunda. Bioskop kan ruangan yang tertutup, menonton bioskop 2 jam, kalau ada satu orang terinfeksi Corona dan mengeluarkan droplet akan menular ke orang lain. Saat ini risiko peneluran virus Corona melalui airbone sangat tinggi.” ucap dr Erlina saat dihubungi detikcom pada Minggu (12/7/2020).
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto SpP (K),FISR,FAPSR, juga mengutarakan hal serupa. Ia berharap agar pengelola bioskop dapat berkoordinasi untuk mencegah korban COVID-19 semakin bertambah banyak.
“Tempat yang tertutup sangat risiko penularan COVID. Saya khawatir risiko penularan bisa terjadi di bioskop, apalagi bioskop ruangan tertutup,” ujarnya saat dihubungi terpisah.
Para pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) diketahui menggelar rapat penentuan pembukaan bioskop pada Jumat (10/7/2020), bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hasilnya bioskop akan tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Betul (tetap buka) tanggal 29/7/2020,” kata Ketua GBPSI Djonny Syafruddin. (gr)