Potret24.com, Pekanbaru- Mungkin dalam benak mereka, anggota DPRD Pekanbaru punya rencana untuk kredit mobil. Sehingga tanpa ada rasa bersalah, perusahaan leasing ternama ini mengutus staf dan Tim Marketing untuk hearing bersama Komisi II DPRD Pekanbaru. Konsekuensinya tidak satupun staf dan marketing yang hadir mampu memaparkan secara rinci terkait dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah mereka salurkan kepada masyarakat.
Hearing akhirnya diselesaikan begitu saja tanpa ada sesuatupun yang bisa dijadikan pedoman ataupun petunjuk terkait penyaluran dana CSR.
Ketua Komisi II H Fathullah yang dikonfirmasi usai hearing mengaku sangat kecewa atas ketidakhadiran Kepala Cabang BCA di Pekanbaru.
Ditegaskannya, hearing tidak berlangsung sebagaimana mestinya karena BCA Finance hanya mengutus staf dan marketing. “Jadi wajar kemudian tidak satupun yang bisa memaparkan secara rinci terkait dana CSR,” Hal senada juga disampaikan David Marihot Silaban.
Selaku anggota Komisi II DPRD Pekanbaru dirinya mengaku kecewa karena ketidaksiapan mereka terkait persoalan CSR.
“Tadinya kita mau lihat pajak-pajak retribusi yang mereka bayarkan ke Pemko. Dan mereka sudah siapkan fotokopi dan file-filenya. Namun disayangkan dari enam utusan tak ada satupun yang bisa menjawab tentang CSR,” terang David Marihot Silaban.
Lebih lanjut, Politisi PDIP ini mengatakan, komisi II menduga bahwa perusahaan ini hanya mencari keuntungan semata di Kota Pekanbaru tanpa melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
“Untuk selanjutnya, mereka akan kroscek lagi dan akan dipanggil kembali untuk kita perjelas bagaimana CSR nya seperti apa,” ujar David.
Dalam rapat itu juga dipertanyakan ke pihak BCA Finance berkaitan relaksasi cicilan nasabah, di mana sesuai imbauan Presiden Jokowi, cicilan masyarakat selama pandemi Covid-19 agar bisa ditunda dalam penagihannya hingga pandemi berakhir.
“Dari laporan sementara, mereka bilang sudah ada sekitar 600 nasabah yang mendapatkan program itu,” pungkasnya.
Namun BCA Finance yang diutus masih enggan memberi keterangan lebih lanjut.
“Kita takut seandainya salah bicara, karena tidak punya wewenang,” kata seorang utusan BCA Finance yang mengaku sebagai marketing tersebut. (ro/gr)