Potret24.com, Palembang – Mantan pengguna narkoba Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi kembali maju di Pilkada Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Ovi yang katanya sudah tobat meskipun belum ada bukti kuat digadang-gadang diusung tujuh partai seperti PKB, Perindo, PKS, Nasdem, Gerindra, Berkarya, dan PPP. Sedangkan petahana Ilyas Pandji, mengklaim sudah mengantongi dukungan dari Partai Golkar.
Pilkada Ogan Ilir tak lepas dari masalah 2015 silam. Ketika itu, Ilyas Pandji didapuk menjadi Bupati Ogan Ilir menggantikan Ovi yang tersangkut kasus narkoba sebulan setelah dirinya dilantik.
Kepastian Ovi maju di Pilkada Ogan Ilir ini masih sangat diragukan masyarakat Ogan Ilir serta Palembang.
“Sebaiknya sembuhkan betul dulu dari ketergantungan narkoba baru kemudian maju,” kata seorang pedagang di Ogan Ilir, Syamsul Alam kepada potret24.com.
Dirinya menilai track record Ahmad Wazir Noviadi sampai saat ini masih terngiang-ngiang di telinga masyarakat.
“Rasanya baru kemarin ditangkap BNN Pusat di kediamannya, tiba-tiba sekarang sudah kepengen maju lagi,” katanya menambahkan.
Syamsul merasa kurang yakin kalau Ovi sudah sama sekali tabiat buruknya mengkonsumsi narkoba.
“Buktinya dia sudah berubah tidak ada, gimana saya mau percaya. Karena sepengetahuan saya, menghilangkan ketergantungan narkoba itu sangat sulit,” tambahnya lag.
Sementara Ilyas Pandji saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, telah mempersiapkan diri untuk maju kembali sebagai Bupati periode kedua. Ia optimis dapat menang dan mengumpulkan suara demi melanjutkan pengabdian sebagai kepala daerah.
“Kita siap dong. Saya siap dan sangat siap untuk maju. Gak mungkin saya gak nyalon (Bupati), tetapi gak semua partai pasti mendukung saya,” ujar Ilyas usai apel kesiapan Karhutla di Ogan Ili.
Ilyas mengungkapkan, dirinya sudah menjalin komunikasi politik dengan beragam partai. Hanya saja, sejauh ini pihaknya merasa pas jika PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilkada 2020 OI.
Apalagi Ilyas mengungkapkan, dirinya bersama Ketua DPD Partai Golkar Ogan Ilir, Endang PU Ishak telah dipanggil oleh pimpinan pusat partai beringin beberapa waktu lalu.
“Saya harus berpasangan dengan Golkar, karena Partai Golkar kursinya banyak dan kadernya ada di tingkat desa. Hal itu untuk mempermudah kemenangan saya. Makanya harus kader dari Partai Golkar. PDI Perjuangan dan Partai Golkar sudah final,” ungkap dia. (gr)
