Potret Internasional

Beli Minuman, Wanita Muslim di AS ini Dilabeli ISIS

4
×

Beli Minuman, Wanita Muslim di AS ini Dilabeli ISIS

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, WASHINGTON – Seorang wanita muslim mendapatkan diskriminasi saat dia membeli minuman di kedai Target Starbucks di wilayah Minnesota, Amerika Serikat (AS).

Barista di kedai minum tersebut menuliskan ” ISIS” di cangkir minumannya daripada menuliskan nama wanita tersebut.

Aishah, nama wanita muslim tersebut, mengajukan tuntutan kepada Minnesota Department of Human Rights pada Senin (6/7/2020).

Dia mengajukan tuntutan melalui Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-MN).

Wanita berjilbab tersebut merasa dikucilkan atas keyakinan agama yang dianutnya setelah melihat tulisan “ISIS” di cangkir plastiknya setelah dia memesan minuman.

“Saat saya melihatnya, saya diliputi oleh perasaan emosi. Saya merasa diremehkan dan dihina,” kata Aishah sebagaimana dilansir dari CNN, Rabu (8/7/2020).

“Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi muslim di seluruh dunia. Saya tidak percaya bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini (diskriminasi) dianggap dapat diterima,” sambung Aishah.

Insiden tersebt terjadi di St. Paul-Midway Target Starbucks pada 1 Juli. Saat kejadian, dia memakai masker karena wabah corona masih merebak.

“Ketika dia menanyakan nama saya, saya mengucapkannya berulang kali dengan pelan-pelan. Tidak mungkin dia mendengar kata ISIS,” ujar Aishah.

Barista yang melayani Aishah tersebut mengaku tidak bisa mendengar nama Aishah dengan jelas.

Setelah meminta untuk berbicara dengan atasannya, barista tersebut lantas memberikan Aishah minuman baru dan memberikan voucher senilai 25 dollar Amerika atau Rp 360.875. Setelah kejadian itu, Aishah segera mengajukan keluhan resmi kepada Target Starbucks. Namun Starbucks tidak segera menanggapi keluhan Aishah.

CAIR-MN lantas menyerukan untuk memecat karyawan Target Starbucks yang terlibat dalam insiden tersebut.

Juru bicara Target Starbucks memberikan pernyataan melalui surat elektronik kepada CNN yang berisi permintaan maaf atas insiden tersebut.

“Kami menyambut, menghargai, dan menghormati semua orang yang berbelanja dengan kami. Kami sangat melarang diskriminasi dan pelecehan dalam bentuk apa pun,” ujar pernyataan tersebut.

Pernyataan itu menambahkan akan menyelidiki masalah tersebut. Sementara itu pihak Starbucks menolak berkomentar terhadap insiden tersebut.

Juru bicara Starbucks menyampaikan Starbucks ini terletak di dalam Target, artinya sepenuhnya dijalankan dan dioperasikan oleh Target.

Direktur Eksekutif CAIR-MN, Jaylani Hussein, mengatakan melabeli seorang muslim sebagai ” ISIS” merupakan pernyataan yang paling islamofobik. Dia juga menyayangkan pernyataan yang keluar dari Target Starbucks.

“Sekarang kita melihat sebuah isu besar daripada kesalahpahaman semata. Seluruh elemen perusahan meminta maaf tanpa melakukan aksi,” ujar Hussein.

Hussein mengatakan CAIR-MN juga telah meminta Target Starbucks untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. (gr)