Potret Sumatera Selatan

Bacalon Bupati Ogan Ilir Mantan Narkoba Dipandang Miring Masyarakat

5
×

Bacalon Bupati Ogan Ilir Mantan Narkoba Dipandang Miring Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Palembang- Munculnya nama Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi sebagai bakal calon Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan dikecam masyarakat. Mereka menilai Ovi tidak patut maju karena sebelumnya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

“Pandangan miring masyarakat Ogan Ilir belum sepenuhnya hilang. Masing terngiang-ngiang di benak mereka wajah sayu Ovi saat ditangkap BNN akibat kasus penggunaan narkoba,” ujar Syamsul Alam, warga Kota Palembang kepada potret24.com, Kamis (30/07/2020).

Pihaknya berharap parpol berpikir ulang untuk memberikan dukungan kepada Ovi.

“Parpol semestinya harus mengkaji ulang penetapan bacalon Bupati Ogan Ilir terhadap Ovi. Jangan semata-mata memikirkan uang masuk. Tapi melakukan pembiaran terkait track record bacalon yang diusungnya,” tegasnya lagi.

Dirinya menilai evaluasi ulang ini sangat penting terutama kepastian Ovi tidak lagi kecanduan narkoba.

“Harus tes lab dulu sebelum ditentukan kepastian dukungan,” katanya menegaskan.

Dugaan pemaksaan atas majunya Ovi di Pilkada Ogan Ilir semakin menegaskan asumsi tidak ada tokoh yang menonjol di Ogan Ilir yang mampu sebagai Bupati.

“Saya tersinggung sebetulnya. Apa benar masyarakat Ogan Ilir kekurangan tokoh berkualitas. Sehingga mantan pemakai narkoba tetap dipaksakan maju. Ini sudah tidak benar dan pembodohan di tengah masyarakat,” tegasnya.

Menurut pandangannya selama ini Kabupaten Ogan Ilir tak pernah kekurangan tokoh berkualitas dari berbagai bidang. Baik itu di bidang politik, hankam maupun seni.

“Saya tak habis pikir kenapa harus mantan pencandu narkoba yang harus diusung. Malu sebenarnya saya sebagai warga Kabupaten Ogan Ilir,” katanya menambahkan.

Sementara warga lainnya, Iskandar Al Mudazir menilai majunya Ovi sebenarnya sah-sah saja. Karena setiap warga negara punya hak dipilih dan memilih.

“Semua tergantung warga. Mau memilih yang bersih atau memilih orang yang punya track record tak bagus. Terserah dan tak bisa dipaksakan,” katanya, Kamis (30/07/2020).

Pilkada ini memang sebuah pilihan rakyat untuk menentukan pemimpinnya.

“Jadi siapapun yang dipilihnya yah tergantung pilihannya masing-masing. Karena salah memilih pemimpin nanti khan yang rugi rakyatnya sendiri. Intinya pilihlah dengan hati yang bersih. Dan sangat penting memahami track record pemimpin sebelum menentukan pilihan,” tegasnya lagi. (gr)