Potret24.com, Jakarta – Sebuah studi baru memperlihatkan lebih dari 80 persen orang di bawah usia 20 tahun kemungkinan tidak menunjukkan gejala tertular SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 atau termasuk dalam kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG).
Para ahli dari Bruno Kessler Foundation di Trento, Italia, bekerja sama dengan Gugus Tugas Lombardy COVID-19 dan berbagai lembaga penelitian melakukan studi untuk melihat seberapa besar persentase pasien COVID-19 yang punya gejala atau tidak sama sekali.
Disebutkan bahwa adanya OTG sangat berimplikasi pada penularan COVID-19 di komunitas.
“Hal ini menunjukkan adanya kesulitan untuk mengidentifikasi kasus infeksi dengan pengawasan karena sebagian besar pasien tidak terkait dengan gejala pernapasan atau demam,” kata penulis Stefano Merler, spesialis permodelan matematika penyakit menular, dikutip dari Medical News Today.
Peneliti menganalisis data 5.484 orang di Lombardy, Italia, yang telah melakukan kontak dengan pasien Corona. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.824 orang terinfeksi COVID-19 dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Melihat data usia, 81,9 persen pasien yang berusia di bawah 20 tahun tidak menunjukkan gejala setelah terinfeksi Corona. Sementara yang berusia di atas 80 tahun hanya 35,4 persen yang tidak menunjukkan gejala usai terinfeksi virus Corona.
Pada mereka yang berusia di bawah 60 tahun, sebanyak 73,9 persen mengalami gejala Corona seperti demam hingga keluhan gangguan pernapasan.
Melihat hal ini, peneliti menyimpulkan kemungkinan pasien mengalami gejala yang terkait COVID-19 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Mereka juga mencatat bahwa 6,6% orang berusia 60 tahun dan lebih tua memiliki gejala COVID-19 yang parah, dan laki-laki memiliki risiko kritis yang jauh lebih tinggi daripada perempuan. (gr)