Pekanbaru

Suap Honorer di Dishub Pekanbaru Mendapat Respon Negatif Masyarakat

4
×

Suap Honorer di Dishub Pekanbaru Mendapat Respon Negatif Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru- Praktek dugaan suap untuk menjadi tenaga honorer di Dishub Kota Pekanbaru mendapat respon negatif sebagian masyarakat Kota Pekanbaru.

Mereka bersama-sama mengecam tindakan Kadishub Kota Pekanbaru yang dinilai tak berprikemanusiaan.

“Bayangkan saja, para honorer itu hidup dalam keterbatasan ekonomi. Mereka pinjam uang sana-sini demi untuk diangkat sebagai tenaga honorer,” kata seorang honorer yang tak ingin disebutkan namanya.

Dirinya menilai kebijakan Dishub Pekanbaru untuk meminta bayaran kepada tenaga honorer agar bisa di-SK kan sangat keterlaluan dan di luar batas kemanusiaan.

Sementara Soni (inisial,red) warga Kota Pekanbaru menilai kebijakan Dishub Pekanbaru yang meminta bayaran untuk menjadi tenaga honorer sudah kelewat batas.

“Mereka meminta uang kepada warga yang tidak mampu. Saya tahu, untuk memenuhi keinginan Dishub Pekanbaru itu mereka sampai berhutang kesana-kemari,” katanya lagi.

Soni sendiri meminta aparat Kepolisian dan Kejaksaan mengecek persoalan ini hingga tuntas.

“Harus dilakukan pemanggilan terhadap pihak yang berwenang di Dishub Pekanbaru. Berikan sanksi yang tegas dan terukur,” katanya menambahkan.

Kasus dugaan pungli sebesar Rp35juta hingga Rp 40juta terungkap setelah mantan pejabat Pemko Pekanbaru memberikan data.

Pungutan berupa suap ini diduga diminta ke masing-masing honorer untuk biaya pengangkatan sebagai staf honorer di Dishub.

Padahal sejak pengangkatan sebagai honorer hingga saat ini mereka sama sekali tidak menerima gaji.

Sesuai keterangan pihak Dishub Kota Pekanbaru, gaji mereka baru dibayarkan di pertengahan tahun 2021.

Demikian disampaikan IH kepada potret24.com, Selasa (09/06/2020).

IH menilai praktek yang berlangsung di Dishub Kota Pekanbaru sudah berlangsung lama.

“Jadi honorer diangkat melalui SK yang ditandatangai Walikota Pekanbaru dan Kadishub Pekanbaru Yuliarso. SK itu dibuat untuk meredam para honorer yang menanyakan gaji mereka,” katanya lagi.

Irfan menilai perilaku Dishub Kota Pekanbaru sangat keterlaluan dan kelewatan batas.

[Form id=”7″]

“Para honorer tanyakan gaji, masa yang diberikan SK. Itupun dengan janji gaji akan dibayarkan rutin mulai tahun depan,” katanya lagi.

“Perilaku janji manis para pejabat Dishub Pekanbaru dan Pemko Pekanbaru sangat keterlaluan. Masa orang disuruh bekerja setiap hari, datang harus tepat waktu dan pulang juga harus sesuai jadual. Tapi gajinya hanya dibayarkan berupa janji manis. Keterlaluan dan ini bukti pejabat tak memiliki hati nurani,” katanya lagi.

IH juga menambahkan, saat ini kondisi ekonomi para honorer di Dishub Kota sangat memprihatinkan.

“Mereka hidup senin kemis, ngutang sana-sini dan ngebon dimana-mana. Sangat memprihatinkan,” tegasnya lagi.

Dirinya juga meminta Walikota Pekanbaru turun tangan mengatasi persoalan ini hingga tuntas.

“Mudah-mudahan Walikota Pekanbaru tidak terlibat praktek ini. Dan harapan saya bisa dicarikan solusinya hingga tuntas. Terhadap pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari dugaan korupsi ini bisa diselesaikan aparat hukum di negeri ini,” harapnya lagi. (gr)