Potret24.com, Pelalawan – Dewan Penasehat Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pelalawan, Ishar D meminta seluruh wartawan yang tergabung di PWI Pelalawan memboikot pemberitaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan.
Hal ini disampaikannya di Kantor Sekretariat PWI Pelalawan di jalan Akasi Ujuang, Kecamatan Pangkalan Kerinci Kota, Kamis (25/06/2020). Pasalnya, Dewan saat ini, dinilai sudah tidak memerlukan peranan media dalam pelaksanaan kegiatan Legislatifnya di parlemen itu.
“Mengapa pemberitaan kegiatan seremonial Dewan ini kita boikot?, karena Dewan perwakilan rakyat Kab. Pealawan telah menghapuskan anggaran publikasi media yang nilainya tidak terlalu besar,” tuturnya.
“Jika DPRD Pelalawan membutuhkan peranan media dalam pelaksanan kegiatan seharusnya 35 Anggota Dewan disana akan memperjuangkan nasib para awak media, Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini,” imbuhnya dengan kecewa.
Ishar menyinggung anggaran kerjasama Publikasi media di berbagai daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau. Dia menyebutkan, sejumlah anggaran publikasi di Lembaga DPRD lainnya, hingga masih bertengger kendati tidak besar.
“Hanya anggaran Kerjasama Publikasi Media di pelalawan yang dipangkas habis. Bahkan, selama Kepemimpinan Nazarudin SH, MH (Ketua DPRD Pelalawan) anggaran media justru dinaikkan,” tukasnya.
Lelaki yang dikenal Mantan Ketua PWI Pelalawan ini juga menyinggung maksud dan tujuan Dewan pemindahan kursi tamu di ruang tunggu/loby Gedung DPRD Pelalawan yang sampai detik ini menjadi pertanyaan besar dari masyarakat dan terlebih rekan-rekan Pers.
“Pengangkatan/pemindahan kursi tunggu tamu di ruang tunggu/loby Gedung parlemen ini, suatu bukti nyata bahwa 35 orang Dewan disana, diduga alergi terhadap masyarakat yang akan bertamu untuk menyampaikan suatu persolan. Apalagi rekan-rekan Pers yang duduk mangkal di kursi dari uang rakyat itu,” kata Ishar mengakhiri. (ajo/Tim)