Potret24.com, Siak- Pilkada Siak 2020 dipastikan bakal ramai dan menegangkan. Dua pasangan yang bakal bertarung masing-masing Alfedri dan Said Arif Fadillah sama-sama dikenal baik dan familiar oleh masyarakat Siak.
“Keduanya sama-sama pantas memimpin Kabupaten Siak. Secara track record mereka cukup baik dan dikenal masyarakat. Dan keduanya bisa diterima baik di mata masyarakat Kabupaten Siak,” kata Syamsul, warga Kabupaten Siak yang mengaku kenal dekat dengan keduanya.
Saat dihubungi, Minggu (14/06/2020), Syamsul yakin dan percaya kedua figur calon pemimpin Siak ke depan punya style dan gaya kepemimpinan yang tidak jauh berbeda.
“Keduanya sama-sama pemimpin yang humble dan dekat dengan masyarakat. Siapapun nantinya yang bakal menang tentu kemenangan bersama masyarakat Kabupaten Siak,” katanya lagi.
Namun ketika dikejar lebih jauh siapa di antara kedua figur tersebut yang nantinya akan menang, Syamsul dengan lantang mengatakan Alfedri.
“Said Arif Fadillah tidak memiliki sesuatu hal yang penting dalam Pilkada Siak kali ini yakni Incumbent,” katanya lagi.
[Form id=”6″]
Dirinya menilai penantang incumbent harus memiliki cadangan modal dan finansial yang kuat.
“Apa mau Said Arif Fadillah bertarung habis-habisan dengan mengerahkan semua finansial yang dimilikinya. Tentunya Arif akan berpikir dua kali untuk melakukannya. Karena dia takkan mau jatuh miskin akibat Pilkada 2020 ini,” katanya lagi.
Satu hal yang mendongkrak suara Said nantinya adalah figur Calon Wakil Bupati Siak yang bakal digandengnya nanti.
“Benar Said nanti akan bergandengan tangan bersama Sujarwo. Tokoh masyarakat Jawa anggota DPRD Siak dua periode ini dikenal santun dan pemurah. Tapi itu rasanya masih belum cukup. Karena Said Arif Fadillah tidak begitu dikenal masyarakat Kabupaten Siak secara menyeluruh meskipun rekam jejaknya sebagai ASN dimulai dari bawah,” tambahnya lagi.
Syamsul yakin bekal dan modal Said Arif Fadillah belum cukup untuk menumbangkan incumbent di Pilkada Siak 2020.
“Belum cukup untuk menumbangkan Alfedri di Pilkada Siak 2020,” tegasnya lagi.
Dirinya menilai Syamsuar selaku Ketua DPD Golkar Riau semestinya melepaskan saja Pilkada Siak 2020.
“Harusnya jangan dipaksakan mencari lawan tanding untuk Alfedri. Karena dampaknya sangat buruk bagi Syamsuar di masa mendatang. Apalagi jagoan yang diusungnya bisa dijungkalkan Alfedri,” ujarnya menambahkan.
Harga Diri
Perhelatan demokrasi di Siak Desember 2020, dilihat dari sudut politik adalah pertarungan “harga diri” dan menjadi barometer politik di tanah Melayu.
Siak, adalah basis kuat Syamsuar selama dua periode jadi Bupati dan basis kuat suara Pilgub 2018 yg lalu.
Tentu, bicara sosok Said Arif Fadillah yang maju, sudah barang tentu bicara Syamsuar.
Tidak ada kata kalah, yang ada harus menang.
Pilkada Siak bukan lagi Said vs Alfedri.
Tapi sudah melibatkan peran Syamsuar sebagai “pemberi pengaruh” politik Said Arif Fadillah.
Apalagi Siak basis politik kuat Partai Golkar sebagai pemenang pemilu legislatif tahun 2014 dan 2019. Syamsul merasa yakin Syamsuar akan habis-habisan di Pilkada Siak mendatang.
“Apapun caranya Syamsuar akan memastikan Golkar bisa menang di Pilkada Siak mendatang,” katanya.
Tapi sekali lagi Syamsul memastikan Pilkada Siak 2020 tetap milik Alfedri.
“Susah mengalahkan incumbent. Apalagi dia didukung secara mutlak oleh ASN di Siak,” tegasnya. (gr/bersambung bagian kedua…)