Potret24.com, PEKANBARU – Walikota Pekanbaru Firdaus diberi gelar Walikota jaman now oleh sejumlah anggota DPRD Pekanbaru. Pemberian gelar yang bisa saja berkonotasi negatif ataupun positif tergantung sudut pandang ini disematkan setelah Walikota tiba-tiba hadir di acara paripurna pembahasan RPJMD, Selasa (12/05/2020) lalu meskipun tidak diundang.
Padahal sebelumnya saat Paripurna terkait pembahasan carut marutnya bantuan PSBB, Walikota Pekanbaru yang diharapkan hadir, malah tidak datang. Perihal kedatangan Walikota Pekanbaru saat pembahasan RPJMD dibenarkan sejumlah anggota DPRD Pekanbaru. Menariknya Walikota Pekanbaru datang tanpa diundang meskipun kehadiran juga diperlukan.
“Benar – benar top Walikota Pekanbaru ini. Salut saya, ketika diharapkan hadir terkait bantuan PSBB dia malah mangkir. Sekarang di pembahasan RPJMD tiba-tiba hadir. Hebat, ini contoh Walikota yang sangat peduli dengan rakyatnya,” kata Udin Samra sambil tersenyum pahit.
Dirinya menilai Walikota Pekanbaru sudah tidak memiliki sense of concern terhadap kondisi warganya saat ini. “Malu saya mengakui dia sebagai Walikota. Masa warganya diberi bantuan mie seharga Rp1.000,- . Ini sangat memalukan dan mengecewakan,” katanya lagi.
Soal pengesahan RPJMD dinilainya hanyalah payung hukum terhadap sejumlah proyek yang akan dilaksanakan Pemko Pekanbaru. “Wajar saja Walikota datang ke paripurna tersebut karena banyak proyek yang include dalam RPJMD tersebut,” katanya lagi.
Sementara Walikota Pekanbaru mengatakan, Ranperda perubahan RPJMD ini berisi program bagi rakyat. Ia pun mengapresiasi adanya persetujuan bersama terhadap ranperda perubahan RPJMD.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dan anggota dewan yang hadir,” terangnya usai Rapat Paripurna Selasa lalu.
Wako memaparkan, perubahan ini penyelarasan dengan RPJMD Provinsi Riau dan RPJMN. Penyelarasan harus dilakukan agar rencana pembangunan bisa saling bersinergi.
Ia mengatakan, banyak program strategis nasional di Kota Pekanbaru. Program tersebut, yakni Tol Pekanbaru- Dumai dan Kawasan Industri Tenayan (KIT).
Ada juga kawasan metropolitan Pekansikawan. “Jadi program pembangunan Kota Pekanbaru terintegrasi dengan program pembangunan provinsi dan pemerintah pusat,” terangnya.(gr)