Pekanbaru

Tolak Revisi RPJMD, 18 Anggota DPRD Pekanbaru Dinilai Masih Punya Hati Nurani

4
×

Tolak Revisi RPJMD, 18 Anggota DPRD Pekanbaru Dinilai Masih Punya Hati Nurani

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru– Sedikitnya 18 anggota DPRD Pekanbaru dinilai masyarakat Pekanbaru masih memiliki empati terkait kepentingan gerombolan siberat yang bakal menyakiti hati masyarakat Kota Pekanbaru. Mereka secara tegas menolak pengesahan sepihak revisi RPJMD beberapa waktu yang lalu.

“Rasanya perlu saya angkat topi untuk ketegasan 18 anggota DPRD Pekanbaru ini. Benar-benar salut dengan perjuangan mereka. Ini baru anggota dewan terhormat, berjuang demi kepentingan masyarakat,” ujar Samuel Ikhsan, seorang mahasiswa UNRI di Pekanbaru. Selama ini tambah Samuel lagi, dirinya menganggap anggota DPRD Pekanbaru sudah lupa dengan janji mereka ketika meminta suara dari masyarakat.

“Ternyata tidak semuanya, masih ada 18 anggota DPRD Pekanbaru yang ternyata peduli dengan kepentingan masyarakat,” katanya lagi.

Mahasiswa lainnya Siska Andriani juga berpendapat sama. Mahasiswi AMIk Pekanbaru ini memberikan apresiasi positif terhadap ketegasan 18 anggota DPRD Pekanbaru. “Mereka berjuang demi kepentingan masyarakat banyak.

Dan mereka juga sadar RPJMD ini akan menyakiti masyarakat Pekanbaru nantinya,” katanya saat dihubungi potret24.com kemarin. Siska dan Samuel berjanji akan membantu perjuangan 18 anggota DPRD Pekanbaru agar RPJMD ini kembali dibatalkan pengesahannya.

“Kita akan sampaikan perjuangan 18 anggota DPRD Pekanbaru ini ke teman-teman yang lain. InsyaAllah lembaga-lembaga kemahasiswaan akan mendukung perjuangan 18 anggota DPRD Pekanbaru ini,” kata Siska lagi.

Sementara Indriani, seorang mahasiswi di perguruan tinggi swasta di Pekanbaru meminta aparat hukum melakukan investigasi terkait adanya tudingan suap dalam praktek pengesahan RPJMD kemarin.

“Ada sinyalemen yang berkembang telah terjadi praktek suap terkait pengesahan RPJMD kemarin. Sebaiknya diselidiki tuntas biar semuanya jelas,” katanya saat ditemui kemarin. Indriani menilai praktek suap ini berkembang setelah salah seorang anggota DPRD Pekanbaru diduga membagi-bagikan sejumlah uang kepada anggota DPRD Pekanbaru sesaat sebelum Paripurna dimulai.

Momennya sangat pas karena sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri dan semua orang perlu dana yang besar. “Biar jelas sebaiknya aparat Polda Riau mulai melakukan penyelidikan,” tambahnya lagi.

Terkait tudingan suap yang berkembang dalam seminggu terakhir ini sejumlah anggota DPRD Pekanbaru yang hadir dalam Paripurna sepakat untuk bungkam. Mereka menolak mengomentari terkait tudingan tersebut. (gr)