Potret24.com, PALEMBANG – Miris! Itulah kata yang bisa diucapkan atas kejadian yang menimpa seorang siswi SD sebut saja namanya Melati berumur 7 tahun.
Betapa tidak, Melati yang masih belia itu menjadi korban nafsu tetangganya dan itu dilakukan pelaku di dalam kamar pelaku.
Lebih mirisnya, pelaku juga masih tercatat sebagai siswa SD dan masih berusia 10 tahun.
Kasus cabul yang menimpa gadis belia ini terungkap ketika korban mengeluh sakit setiap buang air kecil.
Ibu korban yang curiga kemudian menanyakan penyebab rasa sakit yang dialami anak gadisnya.
Betapa terkejutnya sang ibu ketika mendapati bahwa anaknya jadi korban pencabulan.
Ibu korban, SM (34) telah melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya ke pihak kepolisian.
SM yang merupakan warga Kecamatan Kalidoni Palembang melapor ke Polrestabes Palembang pada Jumat lalu.
Ia membuat laporan kasus dugaan pencabulan yang dialami anaknya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kepala SPKT Polrestabes Palembang membenarkan adanya laporan tersebut.
“Laporan sudah diterima anggota dan akan ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim Polrestabes Palembang,” terangnya.
SM mengungkapkan bahwa kejadian itu terungkap ketika sang anak mengeluh sakit saat hendak buang air kecil.
Sebelum itu, korban lebih dulu bermain di rumah terduga pelaku yang merupakan tetangganya pada Senin sekitar pukul 11.30 WIB.
Menurut SM, buah hatinya memang sering bermain ke rumah tetangganya itu.
“Pelaku ini juga masih anak-anak umurnya kurang lebih 10 tahun dan dia merupakan tetangga dekat rumah saya, namun beberapa hari kemudian tiba-tiba anak saya mengatakan sakit ketika ingin buang air kecil,” ujarnya.
Saat itu, korban mengaku jika dirinya mendapat perlakuan tak senonoh dari pelaku.
“Saat itu suami saya bertanya kepada anak saya kenapa bisa sakit saat ingin buang air kecil, lalu anak saya mengatakan kalau saat ia bermain ke rumah pelaku ia disuruh buka celana dan dicabuli,” ungkapnya.
Lebih lanjut SM mengatakan bahwa kejadian yang menimpa anaknya itu sudah terjadi beberapa kali.
“Yang membuat saya lebih kaget, anak saya mengatakan kurang lebih empat kali pelaku telah melakukan hal itu kepada anak saya,” terangnya.
“Anak saya mengatakan kepada saya kalau saat itu pelaku hanya mengajaknya bermain saja untuk berhubungan badan,” sambungnya.
Saat kejadian, SM mengaku tidak mengetahui apakah ada orang atau tidak di rumah pelaku.
“Pada saat anak saya bermain ke rumah pelaku sendal anak saya juga dimasukan ke dalam rumahnya, kemudian pintu rumah pelaku ditutup,”
“Saya tidak begitu mengetahui apakah di dalam rumah pelaku ada orang atau tidak pada saat kejadian, kemudian anak saya mengatakan kalau mereka melakukan hubungan itu di dalam kamar pelaku,” paparnya.
SM telah melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga pelaku.
“Saat saya memberitahukan kejadian itu kepada keluarganya mereka mengatakan jangan dilaporkan kita omongin saja baik-baik,namun saya tidak terima karena bukan hanya sekali pelaku melakukan hal itu kepada anak saya,
saya takut nanti kedepannya mental anak saya terganggu apalagi anak saya ini masih kecil,” tegasnya.
Ia juga berharap agar pelaku bisa segera sadar dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
“Saya melaporkan kejadian ini agar pelaku bisa segera sadar, saya tau dia masih dibawah umur juga, tapi kalau tidak segera dilaporkan nantinya malah tambah parah,” pungkasnya. (gr)