Potret24.com, Pekanbaru- Hotel Ameera dikecam tidak melakukan antisipasi terkait tudingan banyak pihak atas aktivitas seksual. Hingga saat ini di har" />
Pekanbaru

Prostitusi di Hotel Ameera Lecehkan Umat Muslim di Pekanbaru

4
×

Prostitusi di Hotel Ameera Lecehkan Umat Muslim di Pekanbaru

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru– Hotel Ameera dikecam tidak melakukan antisipasi terkait tudingan banyak pihak atas aktivitas seksual. Hingga saat ini di hari ke-10 Bulan Ramadhan, aktivitas prostitusi PSK di Hotel Ameera masih berlanjut dan semakin terang-terangan.

“Gila benar di Hotel Ameera, sudah jadi pembicaraan banyak pihak dan dikecam melakukan legalitas aktivitas prostitusi. Tapi tidak ada pengaruhnya. Hingga puasa Ramadhan di minggu kedua, sepertinya aktivitas tersebut semakin merajalela,” kata Tirta, seorang pengurus Masjid di sekitar Hotel Ameera tersebut. Ditegaskannya lagi, praktek prostitusi di Hotel Ameera sudah melecehkan umat Muslim di Kota Pekanbaru.

“Ini sudah pelecehan berat. Sudah tahu Muslim di Pekanbaru tengah menjalankan Ibadah Puasa, tapi tetap saja aktivitasnya seperti biasa. Prostitusi jalan terus,” katanya lagi.

Dirinya menilai saat ini di Pekanbaru seperti tidak punya aturan yang jelas. “Tak jelas lagi di Pekanbaru. Semuanya berantakan. Sejumlah hotel baik itu Ameera, Parma maupun Sabrina membiarkan aktivitas seksual ilegal berkembang pesat di hotel mereka. Dan Satpol PP Pekanbaru diam,” tegasnya lagi.

Pihaknya tambah Tirta sudah menghubungi sejumlah ormas Islam di Pekanbaru untuk mengambil langkah tegas. “Mungkin kita mau audisi dengan Walikota Pekanbaru terkait kebijakannya soal menjaga harmonisasi umat beragama di Pekanbaru. Karena sesuai informasinya, Ameera Hotel itu dimiliki orang Chinese,” tegasnya lagi.

Semestinya kelompok Chinese di Pekanbaru harus bisa menjaga harmonisasi keberagaman ini secara baik. “Jangan seenaknya melegalkan praktek prostitusi di hotel-hotel milik mereka. Karena kalau kami sudah marah, bisa rata dengan tanah Hotel Ameera ini kami buat,” tambahnya lagi.

Pihak hotel diminta menghormati umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah Puasa.

“Itu kalau dia mau hidup berdampingan meskipun berbeda agama. Tapi kalau kayak gini ceritanya, ini sudah keterlaluan dan pelecehan terhadap umat Muslim di Pekanbaru,”tegasnya lagi. (son)