Potret24.com, Medan – Polisi menggelar patroli pencegahan penyebaran virus Corona di wilayah Sumatera Utara. Dalam patroli itu, ada 80 orang TKI ilegal diduga dari Malaysia yang diamankan di wilayah perairan Asahan.
Patroli tersebut digelar pada Jumat (15/05/2020) malam. Para TKI tersebut ditemukan setelah polisi menerima laporan dari nelayan setempat.
“Sekitar jam 21.00 WIB, air laut pasang naik dan tim patroli berlayar ke lokasi Gudang Atek Balacan-Kembilik, yaitu lokasi tempat penampungan para TKI ilegal. Di sana para TKI ilegal ditemukan oleh anggota Sat Polair dan jumlah TKI diperkirakan sebanyak 80 orang, laki-laki 76 orang dan perempuan 4 orang,” kata Direktur Polairud Polda Sumut, Kombes Roy Sihombing, Minggu (17/5).
Para TKI itu diduga berangkat dari Malaysia melalui agen pada Rabu (13/5) malam waktu Malaysia. Para TKI itu awalnya dibawa ke pelabuhan tikus Sikincan, Malaysia, dan dinaikkan ke salah satu boat.
“Setelah boat tersebut tiba di tengah laut jam 23.00 Malaysia, para TKI dioper ke kapal tongkang Malaysia. Di tengah laut perbatasan Malaysia-Indonesia dioper lagi ke kapal tongkang Indonesia, jam 23.30 WIB,” ujar Roy.
Kapal yang mengangkut para TKI tersebut kemudian mengapung di Jermal 8 perairan Asahan karena air laut pasang surut pada pukul 11.00 WIB, Jumat (15/5), sambil menunggu air laut pasang naik. Sekitar pukul 19.00 WIB, para TKI itu dioper ke tiga kapal nelayan.
Para TKI itu kemudian diamankan dan dibawa ke Gedung Karantina Sementara Pemko Tanjungbalai. Tim Gugus Tugas COVID-19 kemudian melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan terhadap 80 orang TKI itu.
“Terhadap para TKI selanjutnya dilakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan oleh petugas tim medis,” tuturnya.
Ke-80 TKI itu kemudian menginap di ruang karantina sementara yang disiapkan Gugus Tugas COVID-19 sambil menunggu dijemput pemerintah daerah asal masing-masing. Roy mengatakan ke-80 TKI itu berasal dari berbagai daerah, dari Aceh, Padang, Jawa Timur, serta beberapa kabupaten di Sumut, seperti Asahan, Tanjungbalai, Batu Bara, Simalungun, Labuhanbatu, Deli Serdang, dan Tebing Tinggi.
Roy juga mengatakan Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Lotharia Latif, telah memerintahkan agar patroli di wilayah perairan terus dilakukan. Patroli itu ditujukan untuk mengamankan wilayah perbatasan serta pelabuhan tikus yang kerap menjadi jalur masuk TKI ilegal.
“Kita tetap kedepankan penanganan secara humanis dan melaksanakan protokol kesehatan sehingga mereka benar-benar aman baik untuk dirinya sendiri dan masyarakat,” ucapnya. (gr)