Potret24.com, Pekanbaru– Pemko Pekanbaru dinilai tidak memiliki keseriusan dalam hal membantu warganya di tengah pandemi Corona. Terbukti bantuan yang diberikan asal-asalan dan masuk kategori kelas kacangan. Ini bukti Pemko Pekanbaru tidak memiliki mata yang jernih agar bisa melihat bagaimana pemerintah kota lainnya memberikan bantuan untuk warganya.
“Coba tiru Pemko Bukittinggi Pak Wali, beras yang diberikannnya kualitas super sama persis dengan yang dia makan sehari-hari. Tidak ada Intermie, mie instan kualitas abak-abal yang hanya sebijinya Rp1.000. Pemko Bukittinggi memberikan mie dengan kualitas lebih baik ketimbang Intermie.
Selain itu ikan kemasan yang diberikan juga dengan harga sangat miring Rp7.000 per item,” kata seorang penerima bantuan, Ismet dengan rasa yang sangat kecewa. Ditemui, Rabu (13/05/2020), Ismet menilai Pemko Pekanbaru tidak pandai mengambil hati masyarakat di tengah situasi yang berat seperti saat ini.
“Warga miskin di Pekanbaru diberlakukan seperti pengungsi di kampungnya sendiri. Bantuan yang diberikan sangat mengecewakan. Dan warga menerimanya dengan penuh keterpaksaan. Sekali lagi, ini sangat mengecewakan,” katanya menambahkan.
Dirinya secara tegas meminta Pemko Pekanbaru dalam hal ini Walikota Pekanbaru segera berubah. “Saya minta untuk berikutnya bantuan diberikan secara tunai saja. Ini untuk menghindarkan dugaan penyimpangan yang terjadi. Karena sesuai anggarannya, nilai bantuan sembako yang diberikan Pemko kemarin sangat jauh meleset,” katanya lagi.
Dirinya yakin warga yang menerima bantuan tersebut terpaksa karena tidak ada lagi yang bisa dimakan atau dimasak. “Masa warga dibantu dengan mie dengan harga Rp1.000 per bijinya. Ini khan sudah tidak benar. Apa karena sudah miskin betul Pekanbaru sekarang ini atau ada penyimpangan anggaran bantuan,” tambahnya lagi. (gr)