Potret Lingkungan

Lahir di Tengah Pandemi, Bayi Jerapah di Bali Diberi Nama Corona

4
×

Lahir di Tengah Pandemi, Bayi Jerapah di Bali Diberi Nama Corona

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, GianyaR – Seekor bayi jerapah baru saja lahir di Taman Safari, Gianyar, Bali. Bayi jerapah yang lahir di tengah pandemi virus Corona itu diberi nama Corona.

“Setelah 2 jam Sophie mengalami kontraksi, lahirlah bayi jerapah dalam kondisi yang sehat, selang beberapa waktu tampak respon positif dari Sophie yang menjilati Corona. Ini merupakan pertanda bahwa ia menunjukkan perhatian baik terhadap bayinya,” kata tim dokter hewan Taman Safari Indonesia (TSI) Group, drh Yohana Kusumaningtyas, Selasa (26/05/2020).

Bayi jerapah dari induk yang bernama Shopie itu lahir pada Kamis (9/4) lalu.

Bayi jerapah itu terlahir dalam keadaan sehat.

“Proses kelahiran Corona berjalan dengan lancar, tim dokter memantau proses kelahirannya melalui kamera CCTV. Kami memberikan perawatan terbaik dan pakan berkualitas seperti, wortel, kacang panjang dan daun kaliandra untuk indukan jerapah selama masa kehamilan hingga nanti menyusui, bayi jerapah masih menyusu sejak kelahiran hingga usia 4 bulan,” ujar Yohana.

Yohana mengungkapkan nama Corona itu merupakan usulan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Hal itu lantaran bayi Jerapah itu lair saat wabah COVID-19 menyerang.

“Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya Bakar, secara khusus memberikan nama kepada bayi jerapah lucu ini. ‘Corona’ menjadi pilihan nama dari Ibu Menteri untuk bayi jerapah betina ini karena kelahirannya bertepatan dengan pandemi COVID-19,” paparnya.

Dengan lahirnya Corona, jumlah jerapah di Bali Safari saat ini menjadi 5 ekor. 2 di antaranya jantan dan 3 lainnya betina.

“Dengan adanya tambahan 1 ekor jerapah, maka total jumlah jerapah di Bali Safari menjadi 5 ekor, yang terdiri dari 2 jantan dan 3 betina. Keberhasilan pengembangbiakan jerapah tersebut juga menjadi bukti kesuksesan Bali Safari dalam program konservasi satwa-satwa liar dan terancam punah,” jelas Yohana. (gr)