Potret Nasional

Kode Istana ‘Kawin Paksa’ Rakyat dengan Corona

5
×

Kode Istana ‘Kawin Paksa’ Rakyat dengan Corona

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, JAKARTA – Sinyal pemerintah meminta rakyat untuk hidup berdampingan dengan virus corona semakin kuat tiap hari. Ini terbaca dari pernyataan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto yang menekankan pesan pentingnya memulai pola hidup baru.

Alasannya karena WHO juga sudah merilis soal keberadaan virus yang mustahil hilang dari muka bumi dan akan jadi masalah berkepanjangan buat seluruh negara.

“Oleh karena itu saatnya kita untuk mulai merubah perilaku kita untuk hidup di dalam kondisi bumi yang masih terancam dengan keberadaan COVID-19. Dalam beberapa kali disebutkan oleh presiden, inilah cara kita untuk berdamai dengan virus, bukan menyerah,” ujar Yurianto, saat menggelar jumpa pers virtual penyampaian data harian, Sabtu (16/5/2020).

Namun, menurut Yurianto, berdamai bukan berarti menyerah. Masyarakat harus dapat beradaptasi untuk mengubah pola hidup dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, benar, dan disiplin.

“Ini yang kita sebut dengan pola kehidupan yang baru,” tambah Yuri, sapaan akrab Yurianto.
Yuri mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi dan disiplin dalam menjaga jarak (social distancing), selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengenakan masker, serta membatasi perjalanan yang tidak perlu.

Selain itu, Yuri mengatakan masyarakat juga diminta untuk mulai mengubah cara berpikir, sebab kehadiran COVID-19 menghasilkan permasalahan sosial dan ekonomi yang memiliki potensi mengancam ketertiban negara.

“Kita menyadari dalam beberapa waktu terakhir ini banyak saudara-saudara kita yang terpaksa tidak bisa bekerja, harus kehilangan pekerjaan. Tentu ini akan akan menimbulkan permasalah-permasalahan kompleks,” kata Yuri, “Kita mulai berubah dengan cara berpikir yang baru.

Di sisi lain, pemerintah juga masih terus melakukan pemeriksaan tes secara masif, yang kemudian melakukan penelusuran (tracing), serta melakukan isolasi ketat terhadap pasien yang ditemukan positif.

Pernyataan Yurianto ini sebenarnya mengulang pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa hari sebelumnya.

Jokowi mengatakan, masyarakat harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19, sejalan dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa virus tersebut tidak bisa dihilangkan.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman,” tegasnya.

Ia mengatakan pemerintah akan mengatur agar kehidupan rakyat berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal sambil melihat dan memperhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

“Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru,” ungkapnya.(gr)