Potret24.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau, telah menerima arahan dari pemerintah pusat, melalui Presiden Joko Widodo, untuk menjalankan penetapan program new normal, atau tatanan normal baru di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia termasuk Riau.
Penerapan new normal ini juga berlaku bagi daerah yang telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan selain tiga Kabupaten Kota yang menjadi pilot projek new normal, karena tidak ada kasus positif.
Pemerintah pusat kembali menambah 6 Kabupaten Kota masuk sebagai daerah yang menjalani new normal, yakni Pekanbaru, Bangkinang, Bengkalis, Siak, Dumai dan Pelalawan.
“Jadi untuk mensosialisasikan yang dimaksud new normal ini, akan diberlakukan terhadap 6 daerah PSBB, dan akan berakhir besok. Selanjutnya akan kita bahas bersama Bupati dan Walikota perlu dilanjutkan atau tidak PSBB,” ujar Gubri, Rabu (27/05/2020).
“New normal tentunya dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat produktif, aman dari covid-19, dengan situasi kondisi baru. Tapi tidak boleh melonggarkan protokol kesehatan, tetap dilaksanakan bukan berarti melonggarkan aturan dan tidak dilaksanakan lagi. Tetap memakai masker, mencuci tangan dengan pola hidup bersih dan sehat,” jelas Gubri lagi.
Dalam pelaksanaan new normal ini perlu disosialisasikanm sampai menunggu penerapannya oleh pemerintah pusat.
Di mana dari informasinya akan diterapkan mulai pertanggal 1 Juni 2020, namun pemerintah pusat belum mengeluarkan secara resmi penerapannya di daerah yang menjalankan new normal, termasuk Riau.
Di mana Riau dalam hitungan RO dan Rt, atau ukuran mengenai infeksi virus.
Semakin tinggi R0 dan Rt, kian parah penularan suatu virus. Cara menurunkan R0 dan Rt adalah lewat sosialisasi besar-besaran soal protokol normal baru (new normal).
“Informasinya mulai tanggal 1 Juni TNi Polri, akan melakukan pengawasan, mengawasi, melihat dan memberikan edukasi sejauh mana tingkat kedisiplinan. Penetapan new normal di Riau ada indikasinya, dimana ada penurunan kasus positif. Selain itu indikasinya ret yang dibawah angka satu, indikator sejauh mana epidemologi suatu daerah,” jelas Syamsuar.
“Rt nya Riau itu diangka 0,88, dan termasuk baik. Dan masyarakat dalam pelaksanaan new normal termasuk tiga daerah bisa mempertahankan nol tidak ada yang positif, dan sampai saat ini tidak ada positif,” tambahnya.
Lebih jauh dikatakan Gubri, agar dalam pelaksanaan new normal ini berjalan dengan baik, dan di Riau tidak ada penambahan kasus baru atau dari klaster baru kasus positif Covid-19 di Riau, pasca Idul Fitri 1441 Hijiriah.
Gubri dengan tegas meminta kepada Kabupaten Kota agar lebih tegas dalam mengawasi, setiap orang yang masuk ke Riau.
“Ini merupakan suatu keberhasilan masyarakat Riau dan bisa dipertahankan. Dan yang diharapkan bagaimana menjaga arus masuk ke Provinsi Riau, kalau bisa tahan tentunya akan kita harapkan angka ini turun terus ada perkembangan,” jelasnya lagi. (adv)






