Potret24.com, Yogyakarta– Tim peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan sejumlah senyawa yang berpotensi mencegah virus Corona atau COVID-19. Salah satunya, senyawa yang terkandung di dalam buah jeruk.
Dari studi berjudul “Revealing the Potency of Citrus and Galangal Cobstituents to Halt SARS-CoV-2 Infection” yang dilakukan oleh Rohmad Yudi Utomo, Apt, M.Sc, Dr Muthi Ikawati, Apt, M.Sc.,,PhD, Rohmad Yudi Utomo, Apt., M.Si., dan Prof. Dr. Edyi Meiyanto, Apt., M.Si. , Ph.D., yang telah diterbitkan di jurnal internasional non peer-reviewed, Preprints, grup MDPI (2020), diketahui jeruk mengandung senyawa flavonoid yakni hesperidin, yang lebih banyak tinggi potensinya dibandingkan kandungan senyawa dalam herbal lain yang diteliti, yaitui lengkuas, secang, dan kunyit.
“Dari studi skrining secara komputasi menggunakan senyawa-senyawa aktif pada keempat tanaman bahan herbal tersebut diketahui bahwa senyawa pada tanaman jeruk, khususnya hesperidin, memiliki potensi yang paling kuat disusul dengan senyawa pada lengkuas, secang, dan kunyit,” papar Muthi melalui keterangan tertulis yang dikirim Humas UGM, Sleman, Rabu (1/4/2020).
Senyawa hesperidin dari sejumlah penelitian terdahulu diketahui memiliki manfaat sebagai imunomodulator (meningkatkan imunitas), anti-inflamasi, dan antioksidan. Jeruk menjadi bahan alami yang baik untuk mencegah betacoronavirus, termasuk SARS-CoV-2 yang merupakan penyebab COVID-19.
Muthi menjelaskan terapi Virus Corona menggunakan Lopinavir dan Nafamostat. Hasil komputasi yang telah mereka lakukan menunjukkan beberapa senyawa uji memperlihatkan kemampuan lebih mudah berinteraksi dengan target virus dibandingkan lopinavir dan nafamostat, obat antivirus yang diujikan untuk COVID-19.
“Dibandingkan dengan kedua obat tersebut, senyawa uji menunjukkan kemampuan berinteraksi dengan target dalam virus yang setara atau bahkan lebih kuat,” ungkapnya.
Senyawa-senyawa pada jeruk tersebut, lanjut Muthi, bisa mengikat berikatan lebih dengan lebih kuat pada protein target di pada virus maupun sel inang. Dengan demikian, senyawa dalam jeruk akan menciptakan sebuah blokade sehingga menghambat perkembangan virus untuk menginfeksi sel inang ataupun mereplikasi diri. (gr)