Potret24.com, Solo– Diterima kuliah S2 dari 11 universitas ternama dunia di Amerika Serikat (AS) membuat pemuda asal Solo, Parama Pradana Suteja bingung. Namun pada akhirnya Dana, sapaannya, menjatuhkan pilihan pada Harvard University.
Atas pilihannya itu, dia berarti melepas kesempatan berkuliah di 10 perguruan tinggi lainnya. Tak main-main, ada perguruan tinggi seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Yale University yang dia lepas.
Kemudian juga Princeton University, University of Pennsylvania, Columbia University, Cornell University, UC Berkeley, University California Los Angeles (UCLA), University of Southern California (USC) dan Rice University.
Saat dihubungi, Dana mengaku telah mempersiapkan aplikasi pengajuan selama tahun 2019. Februari-Maret 2020, dia mendapatkan pengumuman diterima di 11 universitas tersebut.
“Saya persiapan mengajukan aplikasi itu sejak Januari sampai Desember 2019. Sampai Januari 2020 saya kumpulkan dokumen dan mengajukan ke sejumlah universitas. Sejak Februari 2020 saya menerima pengumuman diterima di 11 perguruan tinggi,” kata Dana.
Pilihan dia jatuhkan pada Harvard University karena lebih sesuai dengan bidang ilmu yang dia tekuni, yaitu arsitektur. Sebelumnya, Dana juga kuliah di program studi arsitektur di Diablo Valley College (2014-2016) dan UC Berkeley (2016-2018).
“Saya sebelumnya kuliah di jurusan mayor arsitektur dan minor pada sejarah dan teori arsitektur lanskap dan perencanaan lingkungan. Tiga profesor saya juga lulusan Harvard, saya jadi terdorong ke sana,” katanya.
Dana juga menunjukkan bukti pengumuman dari Harvard University dan universitas lainnya. Dia mengatakan selain mendapatkan surat elektronik, dia juga mendapat telepon dan surat fisik.
Dari sejumlah pilihan jika dihitung, Dana bisa memperoleh beasiswa hingga lebih dari Rp 1 miliar di satu universitas. Sementara dari tujuh universitas yang memberikan beasiswa, dia menghitung totalnya sekitar Rp 12 miliar.
“Kalau beasiswa dari tujuh universitas itu ditotal ya sekitar Rp 12 miliar. Itu untuk biaya pendidikan saja, tidak termasuk biaya hidup,” ujar pria kelahiran Solo, 11 November 1995 ini.
Dana berasal dari Panularan, Laweyan, Solo. Hingga bangku SMA, Dana bersekolah di Kota Solo. SD dan SMP dia bersekolah di Kalam Kudus. Kemudian dia melanjutkan ke SMA Regina Pacis Solo. (gr)