Potret24.com, Pekanbaru – Pola komunikasi Ketua DPRD Pekanbaru dan sejumlah anggota DPRD Pekanbaru harus segera diperbaiki. Karena level mereka dikatakan sejajar. Jadi tak ada lagi istilah, menghimbau, memberi saran ataupun meminta tolong.
“Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di DPRD Pekanbaru saat ini. Sepertinya mereka terlalu sungkan atau pekewuh dengan Walikota Pekanbaru. Tidak ada ketegasan seperti yang diharapkan masyarakat Kota Pekanbaru,” ujar Ramli Hasan, seorang tokoh masyarakat Sukajadi, Pekanbaru.
Hal ini dikatakannya ketika Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani meminta tolong supaya persoalan bantuan di tengah kesusahan masyarakat Pekanbaru segera dicairkan. “Seharusnya selaku Ketua DPRD Pekanbaru bukan begitu seharusnya pola komunikasinya. Harus tegas dan tepat sasaran. Bisa begini, Saya tegaskan kepada Walikota bantuan harus selesai sebelum Bulan Ramadhan,” begitu donk katanya lagi.
Dirinya melihat adanya kesungkanan sesama anggota DPRD Pekanbaru. “Mungkin Ketua Dewan sungkan sama Wakil Ketuanya yang menantu Walikota atau Ketua Dewan juga sungkan dengan Wakil Walikota karena berasal dari bendera yang sama. Akibatnya saran dan harapan dewan kepada Walikota serba tak jelas.
Semuanya jadi abu-abu karena disampaikan dengan kondisi ketakutan,” tambahnya lagi. Dirinya pun tak lagi bisa menganalisa seperti apa harapan DPRD Pekanbaru di tengah kondisi masyarakat yang tidak jelas.
Persoalan semakin rumit ketika pelaksanaan PSBB tidak sesuai harapan masyarakat. Sejumlah anggota DPRD Pekanbaru hanya bisa ngomong-ngomong sendiri. “Ngomel tidak jelas, salahkan si A kemudian salahkan si B. Sebaiknya tanyakan dan panggil langsung Walikota Pekanbaru.
Minta penjelasan apa masalahnya dan apa yang bisa dibantu,” katanya lagi.Dirinya menilai ada sedikit kekakuan sikap DPRD Pekanbaru ketika mereka berjuang untuk kepentingan masyarakat umum. “Biasanya lancar, sekarang tiba-tiba takut. Masak anggota dewan mau bicara soal kebenaran takut,” katanya sambil tergelak. (gr)