Potret Nasional

Kendaraan Pribadi dan Sewa Paling Banyak Disuruh Putar Balik

5
×

Kendaraan Pribadi dan Sewa Paling Banyak Disuruh Putar Balik

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta – Larangan mudik ke kampung halaman untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 sudah diterapkan sejak 24 April 2020. Namun ternyata masih banyak pengendara yang nekat untuk tetap mudik balik ke kampung halaman, baik menggunakan kendaraan pribadi atau nekat menggunakan kendaraan umum.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, mengungkapkan hal itu saat ditanya evaluasi larangan mudik pada 4 hari pertama.

“Selama 4 hari pelaksanaan larangan mudik, di awal penerapan masih terjadi calon pemudik yang mencoba melewati posko check point di beberapa titik. Sebagian besar adalah pengguna kendaraan pribadi dan kendaraan sewa,” ujar Adita.

“Namun pihak Kepolisian bekerja sama dengan Dishub melakukan pendekatan persuasif, dengan meminta para calon pemudik itu untuk putar balik dan kembali ke lokasi asalnya,” Adita menambahkan.

Adita mengatakan setidaknya ada 1.500’an pemudik yang nekat untuk bisa balik ke kampung halaman hanya di hari pertama. Hasilnya para pemudik ini diminta putar balik.

“Di hari pertama jumlah cukup besar (masyarakat yang ingin mudik-Red) mencapai 1.500-an kendaraan. Namun dari ke hari trennya menurun,” kata Adita.

“Sementara untuk logistik dan barang tidak ada larangan dan dapat melanjutkan perjalanan. Sementara untuk angkutan udara dan laut sudah mulai terjadi penurunan penumpang sangat signifikan karena tidak ada lagi penerbangan komersial untuk penumpang,” ucap Adita.

Namun Adita memastikan untuk penerbangan yang melayani pengiriman logistik dan kargo, masih beroperasi seperti biasanya.

“Masih ada penerbangan yang melayani pengiriman logistic dan cargo dan juga petugas-petugas yang dikecualikan seperti petugas kesehatan, pengamanan dan sebagainya,” Adita mengatakan.

“Untuk logistik laut juga berjalan seperti biasa. Sedangkan kereta api sejak di bulan Maret 2020 memang sudah banyak yang melakukan pembatalan reservasi. Sehingga saat ini juga tidak ada arus penumpang menggunakan kereta api,” tutup Adita. (gr)