Potret24.com, BEIJING – Seorang pasien virus Corona di China yang telah sembuh menyebut virus yang mematikan ini telah mengubah caranya memandang hidup. Pasien ini menyebut dirinya bagaikan pergi ke ‘gerbang neraka dan kembali’ saat dia terinfeksi virus Corona dan akhirnya sembuh.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/4/2020), Wan Chunhui yang berusia 44 tahun ini sempat dirawat selama 17 hari di Rumah Sakit (RS) Huoshenshan di Wuhan, yang menjadi titik nol pandemi virus Corona. RS Huoshenshan merupakan rumah sakit yang dibangun secara kilat untuk secara khusus merawat pasien virus Corona.
Wan menceritakan bahwa awalnya dia mengisolasi diri untuk melindungi keluarganya, saat dia mendapati suhu tubuhnya tinggi. Namun beberapa hari kemudian, saat masih demam, dia memutuskan berjalan kaki selama satu jam ke rumah sakit. Pemeriksaan virus Corona tidak tersedia di rumah sakit yang didatanginya saat itu, namun dia diberi antibiotik dan obat flu. Wan juga diminta mengkarantina diri di rumah karena rumah sakit kekurangan kasur.
“Awalnya saya takut. Tapi ketika saya pulang ke rumah, saya mengubahnya menjadi suasana hati yang positif, dan mempersiapkan diri saya untuk situasi ini. Pokoknya tidak ada gunanya kita panik,” tutur Wan kepada AFP.
Wan yang berprofesi sebagai investor dan memiliki seorang putri berusia 9 tahun ini, memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum terinfeksi virus Corona. Di rumahnya, Wan mulai menulis catatan soal penyakitnya dalam sebuah catatan harian online. Namun batuk-batuk parah yang dialaminya memaksa Wan untuk dirawat di rumah sakit.
Disebutkan Wan bahwa terapi hormon membantu mengurangi suhu tubuhnya yang tinggi, meskipun dia tetap mengalami sesak napas. Wan menyebut bahwa pasokan medis saat itu tergolong langka. Menurutnya, para petugas medis memakai pakaian pelindung berkualitas rendah dan memakai plastik sampah sebagai penutup sepatu.
Wan kemudian dipindahkan ke salah satu rumah sakit yang dibangun khusus untuk pasien virus Corona di Wuhan. Rumah sakit itu, sebut Wan, memiliki pasokan medis yang memadai dan dirinya dirawat dengan sebagian besar obat-obatan dari negara Barat hingga kemudian sembuh. (gr)