Potret Nasional

Imbas Social Distancing Akibat Corona, KDRT Meningkat

4
×

Imbas Social Distancing Akibat Corona, KDRT Meningkat

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, JAKARTA – Social atau physical distancing dengan tetap di rumah menjadi salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus Corona. Namun ternyata imbauan untuk #dirumahaja menimbulkan masalah baru, yakni meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), seiring semakin panjang waktu orang-orang berdiam di tempat tinggal mereka masing-masing.

Melakukan semua kegiatan di rumah dalam waktu lama memang bisa menimbulkan kebosanan dan rasa frustasi. Kondisi mental inilah yang disebut berpotensi besar memicu KDRT, khususnya bagi golongan rentan seperti wanita dan anak-anak.

Sekretaris Umum PBB Antonio Guterres menyampaikan kekhawatirannya atas peningkatan kasus KDRT di tengah krisis pandemi virus Corona lewat Twitter, pekan lalu.

Lockdown dan karantina memang sangat penting dilakukan untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Tapi itu juga bisa membuat wanita terperangkap bersama pasangan yang kasar,” ujar Antonio.

“Ancaman ini membayangi banyak wanita dan anak perempuan, di tempat di mana mreka seharusnya merasa paling aman – yaitu rumah mereka sendiri,” lanjutnya.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, beberapa negara mencatat adanya peningkatan laporan KDRT melalui telepon, hingga dua kali lipat. Sayangnya petugas komisi perempuan maupun polisi tidak dapat berbuat banyak karena mereka juga memiliki keterbatasan dana untuk mengatasi masalah tersebut.

New York Times juga melaporkan hotline darurat meningkat untuk pengaduan tindak kekerasan sejak sejumlah negara menerapkan kebijakan lockdown, karantina wilayah dan social distancing. Menurut pakar sosiologi Marianne Hester dari Bristol University, hal ini sebenarnya sudah bisa diprediksi.

Marianne mengatakan bahwa kasus KDRT secara global selalu meningkat kapanpun seluruh anggota keluarga menghabiskan waktu bersama. Misalnya ketika liburan Natal dan Tahun Baru atau liburan musim panas.(gr)