Potret24.com, Pekanbaru- Perilaku hidup Kota Madani yang digadang-gadangkan Walikota Pekanbaru H Firdaus, ST, MT dikangkangi secara sepihak oleh Hote" />
Pekanbaru

Hotel Ameera Kangkangi Konsep Kota Madani Firdaus

8
×

Hotel Ameera Kangkangi Konsep Kota Madani Firdaus

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru– Perilaku hidup Kota Madani yang digadang-gadangkan Walikota Pekanbaru H Firdaus, ST, MT dikangkangi secara sepihak oleh Hotel Ameera di Pekanbaru.

Sesuai data yang dimiliki potret24.com, visi Pekanbaru Smart City Madani tujuannya membangun kota yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing. Kota yang beriman, aman, nyaman, dan damai. Sesuai tata bahasa Indonesia beriman sama saja mempunyai keyakinan dan kepercayaan kpd Tuhan Yang Maha Esa. Artinya kota yang beriman merupakan kota yang tidak akan mentolerir adanya praktek maksiat. Sehingga bisa dipastikan praktek maksiat yang diduga diprakarsai Hotel Ameera apapun bentuknya adalah ilegal.

Hasil investigasi potret24.com di lapangan menyebutkan hingga saat ini praktek maksiat di Hotel Ameera masih terus berlangsung. Sejumlah PSK dipastikan menginap di Hotel Ameera Kota Pekanbaru. Seorang warga Kota Pekanbaru menuding praktek sejumlah PSK di Hotel Ameera sudah berlangsung sangat lama. “Mungkin setahun kayaknya,” kata Imran menjawab potret24.com. Selama ini praktek ini berjalan lancar dikarenakan adanya kontribusi yang pasti ke pihak aparat terkait. “Tak mungkin Satpol PP Pekanbaru tidak tahu. Tapi kenapa mereka tidak punya keberanian melakukan penindakan. Itu yang harus kita cari tahu,” katanya lagi.

Dirinya percaya 100 persen, Satpol PP Pekanbaru masih punya harga diri dan punya keberanian untuk melakukan penindakan. Tapi yang jadi pertanyaan penting, kenapa tim Satpol PP Pekanbaru belum juga turun melakukan penindakan. “Dibilang mereka tidak tahu, rasanya tak mungkin. Bisa jadi ada kekuatan besar di belakang Hotel Ameera yang menjadikan Satpol PP Pekanbaru enggan bertindak,” katanya lagi.

Dinyalemen yang berkembang di lapangan menyebutkan pemilik Hotel Ameera, Mariana dan Syarkawi diduga ikut berkeringat ketika Pilwako Pekanbaru digelar. “Keringat keduanya mengalir cukup deras ketika Pilwako Pekanbaru digelar. Jadi wajar ada keengganan Satpol PP Pekanbaru melakukan penindakan,” kata seorang warga Pekanbaru H Ismail yang menyesalkan lambannya penindakan dari Satpol PP Pekanbaru. (gr)