Advertorial

Gubernur Riau Syamsuar Kecewa Pelalawan Batal Ajukan PSBB

3
×

Gubernur Riau Syamsuar Kecewa Pelalawan Batal Ajukan PSBB

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru– Gubernur Riau, H Syamsuar merasa kecewa dengan adanya pembatalan pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Padahal, Pelalawan merupakan daerah penyanggah Kota Pekanbaru yang lebih dulu sudah menerapkan PSBB.

“Tugas kita ini bagaimana mendahulukan kepentingan rakyat, terutama menjaga keselamatan rakyat. Tadi saat Musrembang sudah diinformasikan oleh perwakilan dari Bappenas, bahwa Riau masuk resiko penularan tinggi di urutan 9 secara nasional,” kata Syamsuar usai Musrembang di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Rabu (22/4/2020).

Syamsuar mengatakan, dengan adanya resiko penularan tinggi ini, berarti Riau merupakan zona merah Covid-19. Dirinya melihat daerah terjangkit Covid-19 di Riau, yaitu Pekanbaru dan Dumai, ditambah Kampar.

“Mungkin sebentar lagi bisa jadi Pelalawan. Apakah menunggu adanya pertambahan pasien positif dan meninggal dunia akibat Covid-19, baru kita sibuk. Mudah-mudahan dengan adanya penjelasan dari Bappenas tadi, dimana Riau masuk zona merah dan resiko penularan tinggi Covid-19, bisa mempersatukan bupati dan walikota untuk mendahulukan kepentingan rakyat dan menjaga keselamatan rakyat,” ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga menegaskan, jangan karena ada proyek yang dipangkas, lantas tidak memperhatikan keselamatan rakyat. Saat bagaimana rakyat Riau bisa hidup tanpa ada yang harus meninggal dunia akibat Covid-19.

“Yang lain-lain kalau ada proyek nanti dululah. Kalau kita masih hidup, insyaAllah bisa melakukan apa saja untuk pembangunan ke depan. Tapi kalau banyak korban tentunya ini sangat dikecewakan. Karena kita harus mendahulukan menyelamatkan rakyat daripada kepentingan lainnya,” ujar Syamsuar.

Syamsuar juga berharap, dengan adanya musrembang yang dilakukan secara virtual dengan bupati dan walikota se Riau yang mendengarkan arahan dari Bappenas, kiranya terbuka hati nuraninya agar kepentingan rakyat didahulukan dari kepentingan lain dan dapat melaksanakan PSBB, seperti Pekanbaru.

“Ada lima daerah yang wajib memberlakukan PSBB selain Pekanbaru, yaitu Pelalawan, Kampar, Siak, Bengkalis dan Dumai. Saya juga sudah berkomunikasi dengan bupati dan walikota setiap hari mengenai PSBB. Kita berharap hijab kepala daerah di kabupaten dan kota terbuka usai musrembang ini. Kita lebih bagus bertindak cepat dari pada menunggu waktu rakyat sudah banyak menjadi korban Covid-19,” jelas Syamsuar. (adv)