Potret Nasional

Diperuntukkan Tenaga Kesehatan, Gojek Impor 5 Juta Masker

5
×

Diperuntukkan Tenaga Kesehatan, Gojek Impor 5 Juta Masker

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, JAKARTA – Aplikator transportasi online Gojek mengimpor 5 juta masker untuk para driver dan tenaga kesehatan. Gojek sendiri telah mendapat izin impor dari BNPB dan Kementerian Kesehatan.

Komisaris Utama Go-Jek Garibaldi Thohir mengatakan, Gojek merupakan aplikator pertama yang mendapat izin impor tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan izin impor masker dari Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).

“Gojek merupakan perusahaan on-demand pertama yang mendapatkan izin impor ini. Diberikannya izin impor masker ini akan memastikan tidak terganggunya ketersediaan dan produksi masker dan alat-alat perlindungan diri lain di Indonesia yang saat ini dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan,” lanjut Garibaldi.

Langkah tersebut ditempuh untuk meminimalisir penularan virus corona. Apalagi, para driver terus bertugas membantu masyarakat.

“Pandemi Covid-19 menempatkan jutaan mitra driver di garda terdepan untuk membantu masyarakat yang harus membatasi ruang geraknya guna meminimalisir penyebaran virus di masa pandemi ini. Go-Jek melakukan berbagai upaya untuk menyediakan alat perlindungan diri agar mereka bisa bertugas secara prima dan terminimalisir dari risiko penularan,” lanjut Garibaldi.

Sementara, Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo mengatakan, impor masker ini diharapkan tidak mengganggu ketersediaan atau pasokan masker untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan.

“Mewakili manajemen Gojek, kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan, Bea Cukai dan Garuda Indonesia yang membuat pengadaan masker ini bisa dilakukan. Kami tidak ingin mengganggu ketersediaan dan produksi dalam negeri yang sangat dibutuhkan tenaga kesehatan dan masyarakat yang masuk kelompok rentan Covid-19,” katanya. (gr)