Potret Nasional

Dibalik Tender Proyek Kartu Prakerja, Presiden Jokowi Seperti Ditipu Sekumpulan Anak-anak Kecil

5
×

Dibalik Tender Proyek Kartu Prakerja, Presiden Jokowi Seperti Ditipu Sekumpulan Anak-anak Kecil

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta– Arteria Dahlan, Komisi III DPR RI merasa kasihan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena ditipu anak-anak kecil terkait Penunjukan Platform Digital tanpa tender untuk proyek Kartu Prakerja senilai 5,6 Trilyun. KPK diminta segera mengusut tuntas terkait proyek yang dimenangkan 8 vendor digital diberikan kuota raksasa oleh pemerintah

“Bagaimana bisa 8 vendor digital diberikan kuota raksasa oleh pemerintah. Bagaimana mekanisme pengawasannya? kok bisa perilaku koruptif yang kental terasa ini bisa diloloskan sebagai program unggulan pemerintah. “Kasihan Pak Jokowi seolah-olah ditipu sama Anak Kecil”. Apalagi salah satu Staff Khusus Presiden menjadi Pemilik sekaligus pengelola bisnis salah satu vendor (Ruangguru), alamat pemilik saham dan beneficial ownernya ada di luar negeri lagi ” ungkap Politisi PDI Perjuangan ini kepada bukamata.co Rabu (29/4/2020) saat rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan KPK, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/4).

Ditegaskan Arteria, penunjukan tersebut kental nuansa korupsinya. “Tidak cukup keluar menjadi Staf khusus Presiden, ini kejahatan sistematis yang diambil dalam keadaan negara dalam situasi krisis. Belum lagi kita bicara perilaku salah satu staff khusus yang menerbitkan surat dengan kop Seskab ke para Camat yang berpotensi konflik of interest dan mengandung unsur korupsi ” tegas dia.

Untuk diketahui, bahwa pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp20 triliun, untuk program Kartu Prakerja ini.

Dimana, diberikan Pagu sebesar Rp1 juta dapat digunakan oleh peserta dengan memilih berbagai program pelatihan yang tersedia di platform digital. Pemerintah menunjuk platform program kartu Prakerja ini diantaranya Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, Pijar Mahir, Sekolah.mu, dan Sisnaker.
Dirilis dari cnbcindonesia.co, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebut 8 startup digital yang bekerja sama dengan pemerintah berpotensi meraup untung Rp 3,7 triliun. Bila dibagi rata, masing-masing platform bisa mendapatkan Rp 457 miliar per startup.

Angka ini berasal dari total biaya pelatihan program Prakerja yang dianggarkan Rp 5,6 triliun. Bila dirata-ratakan, masing-masing plaftform akan mendapat Rp 700 miliar lalu dikurangi biaya pembuatan video program yang diperkirakan mencapai Rp 243 miliar.(bm)