Potret24.com, JAKARTA – Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling merana di tengah pandemi COVID-19. Padahal sektor ini menyumbang devisa yang cukup besar bagi Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan tahun lalu sektor pariwisata bisa mendatangkan devisa sekitar US$ 20 miliar.
Sementara tahun ini diperkirakan devisa dari pariwisata hanya setengahnya atau sekitar US$ 10 miliar. Jika dikalikan dengan kurs Rp 15.000 saja, artinya RI diperkirakan bisa kehilangan devisa sekitar Rp 150 triliun. Bahkan bisa lebih besar dari itu.
“Itu mungkin potensi dari devisa saja itu kurang lebih bisa tahun lalu US$ 20 miliar dari pariwisata. Mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya atau lebih dari separuhnya kehilangan devisa dari pariwisata. Tergantung kapan ini berhenti,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/4/2020).
Perkiraan Wishnutama itu dengan asumsi wabah virus Corona sudah membaik pada Juni 2020. Artinya potensi kehilangan devisa bisa lebih dari itu jika pandemi ini berkepanjangan.
Meski begitu pemerintah yakin masa kelam ini akan berakhir di akhir tahun. Dengan begitu sektor pariwisata akan pulih tahun depan.
Bahkan pemerintah percaya 2021 sektor pariwisata akan booming. Sebab para turis selama masa pandemi harus menahan hasratnya untuk berwisata.
“Kita meyakini di 2021 karena WFH ini pariwisata justru bisa rebound dengan sangat signifikan. Tentu kita juga harus berkompetisi dengan negara lain setelah pasca COVID-19 ini berakhir untuk melakukan berbagai macam strategi ke depan,” kata Wishnutama. (gr)