Potret24.com, Jakarta– British Airways (BA) akan menerapkan skema cuti berbayar untuk 30.000 karyawan. Skema cuti ini dilakukan untuk memimalkan dana operasional perusahaan akibat lesunya rute penerbangan secara global akibat pandemi corona.
Setelah pembicaraan dengan serikat pekerja, British Airways setuju untuk memberi pekerja 80% dari gaji mereka. Sementara sampai akhir Mei BA tidak memberlakukan PHK kepada pekerja mereka.
Menurut serikat pekerja Inggris, Unite the Union, pembayaran gaji karyawan sebesar 2.500 poundsterling atau setara Rp 51 juta (Rp 18.344) pertama akan dibayarkan oleh pemerintah dan BA akan menutup kekurangannya.
“Kesepakatan itu akan melindungi pekerjaan dan staf BA dalam jangka panjang dan juga melindungi gaji mereka,” kata Oliver Richardson, pejabat nasional Unite, dilansir dari CNN, Jumat (3/4/2020).
British Airways pada Senin lalu menangguhkan penerbangan dari bandara Gatwick London.
Eropa Ryanair (RYAAY) akan menangguhkan lebih dari 90% pesawatnya dalam beberapa minggu mendatang, sementara Loganair yang berbasis di Skotlandia berencana mencolek pemerintah untuk mendapatkan bantuan keuangan.
Maskapai di seluruh dunia telah bertekuk lutut ketika pandemi memburuk, terutama di Eropa dan Amerika Utara, dengan larangan terbang dan lockdown secara nasional mengancam untuk menutup penerbangan.(gr)