Potret24.com, NEW YORK - Wabah virus corona telah membuat 10 juta warga Amerika Serikat (AS) kehilangan pekerjaan hanya dalam waktu dua minggu, dan m" />
Potret Internasional

Akibat Virus Corona, Puluhan Juta Orang Kehilangan Pekerjaan

4
×

Akibat Virus Corona, Puluhan Juta Orang Kehilangan Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, NEW YORK – Wabah virus corona telah membuat 10 juta warga Amerika Serikat (AS) kehilangan pekerjaan hanya dalam waktu dua minggu, dan menjadikannya sebagai masalah paling parah di sektor pasar kerja AS.

Para ekonom telah memperingatkan bahwa tingkat pengangguran dapat mencapai level yang tidak terbayangkan sejak wabah COVID-19 menyebar. Sementara di sisi lain, kebutuhan untuk ventilator dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis semakin langka. Angka kematian akibat COVID-19 pun disebut terus meningkat dan kota New York menjadi wilayah paling ‘mematikan’ di AS, dengan hampir 2.400 orang meninggal dunia akibat COVID-19.

Data dari Universitas Johns Hopkins di AS menunjukkan bahwa jumlah infeksi COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai rekor satu juta orang, dengan lebih dari 50.000 kematian. Meski angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena kurangnya alat pengujian, banyak kasus terinfeksi COVID-19 ringan yang tidak dilaporkan dan kemungkinan beberapa negara menutupi tingkat wabah mereka.

Sementara itu, ekonomi yang semakin terpuruk hampir pasti menandakan dimulainya resesi global atau kelesuan di sektor ekonomi dunia, dengan banyaknya orang kehilangan pekerjaan.

“Kecemasan saya memuncak, tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujar Laura Wieder, mantan manajer bar olahraga di Bellefontaine, Ohio, yang diberhentikan dari pekerjaannya karena tempat tersebut telah ditutup.

Sebuah jajak pendapat dari The Associated Press-NORC Center untuk Penelitian Urusan Publik menunjukkan bahwa sekitar setengah dari keseluruhan warga AS yang saat ini masih bekerja di tengah pandemi COVID-19, melaporkan tentang berkurangnya penghasilan mereka. Sementara, orang miskin dan mereka yang tidak memiliki gelar sarjana, disebut menjadi kelompok yang paling rentan kehilangan pekerjaan. (gr)