Potret24.com, PEKANBARU – Ratusan Warna Negara Indonesia (WNI) termasuk diantaranya 57 warga Riau mulai kebingungan ingin pulang ke tanah air.
Setelah diusuir dari Pelabuhan Muar Malaysia oleh pihak otoritas setempat. Ratusan WNI bersama 57 warga Riau ini mencoba mencari alternatif pelabuhan lainnya di negeri jiran tersebut. Hasilnya, kapal yang menyediakan untuk pemulangan WNI, hanya mau menerima WNI yang berdomisili Kepulauan Riau, melalui pelabuhan Batam. Selain itu, ditolak.
“Awalnya pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan semua warga termasuk WNI di sana tetap tinggal di dalam rumah karena merebaknya pandemi virus corona disana. Namun pada tanggal 19 Maret pihak kerajaan mengeluarkan maklumat agar warga negara asing yang izin tinggalnya akan segera habis keluar dari Malaysia. Saat WNI ke pelabuhan Muar, ternyata pintu masuk ke Indonesia sudah ditutup seiring kebijakan lockdown pemerintah Malaysia. Masalahnya, setelah saat mereka mencoba mencari pelabuhan lain tujuan Batam berasarkan arahan Kedubes, ternyata khusus warga Kepri. Diluar itu, ditolak,” kata Ketua PW GP Ansor Riau, Purwaji, saat menceritakan hasil komunikasinya bersama salah seorang warga Riau asal Bengkalis, bernama Willy, Sabtu (21/3/20).
Akibatnya, WNI dan 57 warga Riau ini pun semakin kebingungan. Sebagian diantaranya mulai berpencar-pencar mencari penginapan terdekat sebelum ada kepastian bisa pulang.
Sebagian lagi ada mencoba kembali ke tempat kerjanya. Sementara di pelabuhan sendiri mereka diawasi oleh otoritas setempat.
Menurut Purwaji, saat ini ratusan WNI khususnya 57 warga Riau berharap bagaimana bisa segera pulang berkumpul kembali dengan keluarga. Keluarga yang sudah berkomunikasi dengan warga Riau yang masih tertahan di Malaysia juga menyampaikan harapan yang sama.
“Mereka sekarang sudah diusir dari pelabuhan. Sekarang tidak boleh lagi di sana. Khawatirnya, kalau tak ada kepastian, justru siatuasi semakin ribet. Berkeliaran justru jadi terpapar virus corona, sementara mereka pulang tidak bisa. Paspor sudah hampir habis, kalau kembali ke tempat kerjanya,” ujar Purwaji.
Masih dari hasil komunikasi Purwaji bersama warga Riau yang tertahan di Malaysia berharap, pemerintah Indonesia dibantu Pemerintah Provinsi Riau meminta solusi agar mereka bisa segera pulang ke tanah air. (rtc)