Potret24.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan belum berpikir melakukan lockdown untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Masyarakat pun diminta tidak melakukan panic buying. Lantas, bagaimana caranya agar tidak panic buying?
“Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menghentikan pembelian barang secara berlebihan adalah membuat pikiran kita tetap berada di atas tingkat kecemasan. Jadi, rasionalitas kita tetap di atas tingkat kecemasan kita,” kata Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia (PKUI) Dicky Palupessy dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Minggu (22/3/2020).
“Tips untuk membeli secara rasional adalah, satu, cerdas belanja atau smart buying. Beli lah keperluan yang memang sangat dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk orang atau keluarga selama waktu tertentu, yang rasional atau sesuai kemampuan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wasekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI).
Selain itu, Dicky juga meminta masyarakat tetap menjaga jarak ketika berbelanja. Caranya, dengan berbelanja tidak pada saat jam sibuk.
“Pilihlah jam berbelanja saat tidak sibuk atau jam di mana tidak semua orang punya pikiran sama pergi ke suatu tempat di waktu yang sama,” ujar Dicky.
Kepada pemerintah, Dicky juga meminta adanya imbauan untuk tidak panic buying kepada masyarakat. Hal itu dibarengi dengan ketersediaan pasokan bahan pokok.
“Memberikan imbauan mengenai pembatasan pembelian kepada masyarakat. Namun secara bersamaan juga menjamin pasokan aman. Jadi selain mengimbau, pemerintah perlu memastikan dan memberikan tranparansi pasokan aman,” kata Dicky.
“Memberikan imbauan penjualan bagi pelaku usaha ritel agar meratakan distribusi dan bisa meredam kenaikan harga. Imbauan juga tentang tidak boleh menaikkan harga baik dari level pabrik, distributor, wholesale, atau tingkat ritel sampai batas tertentu,” ujar Dicky.
“Berkaitan dengan akan datangnya bulan Ramadan atau Idul Fitri, dan ini saran saya tujukan kepada lembaga keagamaan atau pemuka agama khususnya agama Islam,” ungkap Dicky.
“Ada baiknya bisa mengimbau kepada umatnya pada umat islam untuk menjalani bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini lebih sederhana atau kalau perlu super sederhana,” imbuhnya. (dtk)