Potret24.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah telah menyiapkan 3 juta butir klorokuin untuk mengobati pasien virus Corona. Akibatnya, masyakarat membeli klorokuin di apotek dan secara online.
Ternyata, klorokuin tidak bisa digunakan menangkal virus Corona. Sebaliknya, klorokuin justru memiliki efek samping sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dikutip dari Kompas.com, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, telah menegaskan bahwa klorokuin bukanlah obat untuk mencegah infeksi virus corona, sehingga masyarakat tidak perlu membeli dan menyimpan klorokuin.
Sementara pakar farmakologi & clinical research supporting unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD, ketika diwawancarai Kompas.com via telepon pada Ahad (22/3/2020), mengatakan, masyarakat salah besar bila membeli dan menggunakan klorokuin sendiri tanpa resep dokter sebagai pencegahan virus Corona.
Pasalnya, klorokuin tidak mencegah virus Corona. Sebagai terapi untuk pasien Covid-19 sekalipun, obat ini juga bukan lini utama, melainkan hanya tambahan di atas terapi standar untuk pasien positif Covid-19 yang bergejala berat.
Dokter Nafrialdi berkata bahwa obat klorokuin sebetulnya adalah obat antimalaria yang juga diresepkan untuk penderita lupus dan rheumatodi arthritis atau radang sendi.
”Tapi (obat ini) disinyalir ada efeknya buat virus Corona, meskipun belum established (ditetapkan),” ujarnya.
Meski demikian, soal efektifitas klorokuin terhadap Covid-19, masih perlu dikumpulkan data lewat uji klinis yang membandingkan ratusan pasien Covid-19 yang diberi klorokuin dengan yang tidak diberi.
Masyarakat juga perlu tahu bahwa obat ini adalah obat keras yang tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.
”Harus pakai resep dokter!,” tegas dr Nafrialdi.
Dituturkan oleh dr Nafrialdi, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari mual, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran, hingga gangguan irama jantung.
Klorokuin, seperti obat-obatan lainnya, juga bisa mematikan bila dikonsumsi pada dosis ekstrem.
”Masalahnya kalau (klorokuin) digunakan oleh orang yang tidak punya pengetahuan atau kewenangan, (orang tersebut) hanya akan mengumpulkan efek samping,” ujar dr Nafrialdi.
Sudah Siapkan 3 Juta Butir
Dikutip dari Republika.co.id, sebelumnya Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah akan mendatangkan 5.000 obat avigan dan sebanyak dua juta lainnya masih dalam proses pemesanan. Sedangkan obat jenis klorokuin saat ini telah siap sebanyak tiga juta.
Meski hingga kini belum ditemukan antivirus Corona, kata Jokowi, namun obat-obat tersebut telah digunakan oleh beberapa negara dan terbukti menyembuhkan.
”Obat ini sudah dicoba oleh satu dua tiga negara dan memberikan kesembuhan yaitu avigan kita telah mendatangkan 5.000, akan kita coba dan di dalam proses pemesanan 2 juta. Kemudian kedua, klorokuin, ini kita telah siap 3 juta,” terang Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/3).
Obat-obatan tersebut akan diberikan kepada pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona sesuai dengan resep dokter. (kmps)