Potret24.com, Pekanbaru- Bertempat Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Selasa (11/02/2020), Gubernur Riau, Syamsuar menetapkan status siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga 31 Oktober 2020 mendatang.
Hadi dikesempatan itu Wakil Gubernur, Kapolda, Danrem, Danlanud dan Kajati Riau, Sestama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Penetapan itu dilakukan menyusul tiga kabupaten dan kota di Riau sudah menetapkan status siaga Karhutla. Yakni, Kabupaten Siak, Bengkalis dan Kota Dumai.
“Sudah terpenuhi syarat bagi Pemprov Riau untuk menetapkan status siaga darurat bencana Karhutla tingkat provinsi Riau,”katanya.
Dua bulan terakhir, lanjut Syamsuar, bencana karhutla sudah terjadi di Provinsi Riau. Terhitung sejak Januari 2020 hingga 11 Februari 2020, dinyatakan 721 hektare lahan terbakar. Titik api tersebut tersebar di sejumlah daerah Kabupaten/kota.
“Di Kabupaten Siak seluas 98,47 ha, Kabupaten Bengkalis 60,90 ha, Indragiri Hilir 42,10 ha, Indragiri Hulu 21,50 ha, Kepulauan Meranti 5,5 ha, Pelalawan 5 ha, Kampar 2,5 ha, Rokan Hilir 0,25 ha, Kota Dumai 31,85 ha, serta seluas 3 ha di Kota Pekanbaru,” tukasnya.
Syamsuar menegaskan, pihaknya akan berjuang keras dalam penanggulangan bencana karhutla di Provinsi Riau, meskipun karhutla terjadi dikala libur nasional.
“Kita tidak menyerah dengan keadaan, pemerintah daerah dengan dukungan dan pendampingan BNPB melakukan segala upaya penanggulangan dengan tidak mengenal hari libur,” kata Syamsuar.
Soal kendala lainnya, Syamsuar menyampaikan sejumlah kendala dalam penanganan Karhutla lantaran 54 persen lahan di Riau adalah lahan gambut.
