Potret Riau

Stuban ke Luar Negeri, Sejumlah Kepsek SD di Rohul Diduga Terima Gratifikasi dari Penerbit Buku

2
×

Stuban ke Luar Negeri, Sejumlah Kepsek SD di Rohul Diduga Terima Gratifikasi dari Penerbit Buku

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Rokan Hulu- Sejumlah Kepala Sekolah Dasar di lingkungan Kabupaten Rokan Hulu diduga menerima gratifikasi ketika “Study Banding” ke Malaysia dan Thailand, pada 21-27 Januari 2020 lalu.

Dugaan gratifikasi diterima dalam bentuk bantuan biaya oleh pihak ketiga alias sponsor.

Demikian diungkapkan Koordinator Disdik Rambah Samo, Arman yang turut dalam kegiatan tersebut.

“Memang betul, ada bantuan biaya dari pihak luar sekolah. Bukan cuma K3S SD Rambah Samo saja,” katanya saat dikonfirmasi, beberapa waktu lalu.

Arman berkeras menolak menyebut adanya dukungan sponsor dalam kegiatan jalan-jalan tersebut. Namun usut punya usut, dia pun akhirnya buka-bukaan dan mengakui, jika ada keterlibatan sejumlah perusahaan penerbit buku yang bekerja dengan sekolah dalam membiayai keberangkatan tersebut.

“Ya memang gratifikasi sih,” ungkap Arman.

Hal ini pun dipertegas dengan keterangan dari Ruslim. Dia mengatakan, keberangkatan “study banding” bekerjasama dengan sebuah perusahaan jasa Tour Travel berbasis di Kota Dumai.

Masing-masing peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 3,5 juta.

Kendati begitu, namun biaya sebesar Rp.3,5 Juta tersebut tidak serta merta dikutip dari peserta. Peserta hanya dibebankan senilai Rp.500 ribu. Sedangkan kekurangannya dibayar oleh perusahaan penerbit buku.

“Sisanya yang Rp. 3 juta lagi yang bayar sponsor. Perusahaan penerbit tadi,” jelasnya.

“Tapi, bagi kawan-kawan yang bawa keluarga, ya bayar penuh sendiri,”imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Rokan Hulu, Ibnu Ulya mengaku, tidak mengetahui kegiatan “study banding” tersebut disponsori oleh perusahaan penerbit buku.

“Saya tak tahu mengenai pembiayaan mereka pergi berangkat ke luar negeri. Mereka hanya minta izin, ya sudah saya izinkan,” katanya.

“Yang jelas, tidak dibenarkan jika ada sponsor yang membiayai dalam kegiatan-kegiatan kita,” tambahnya.

Terima fee

Seorang peserta tour jalan-jalan ke luar negeri, Ali Mustopo yang juga Kepala Sekolah SD 07 SKPA Pasir Pangaraian mengatakan, ada fee dari penjualan buku-buku dari penerbit di sekolah.

Fee tersebut jumlahnya hingga lima persen dan dibayarkan setelah transaksi pembayaran jual beli buku tersebut selesai dilakukan.

Ali menyebut, praktik terima fee seperti itu sudah berlangsung sejak lama.

“Sejak dari dulu seperti itu,” kata dia.

Dia pun menegaskan, pihak sekolah tidak pernah meminta fee tersebut kepada pihak perusahaan penerbit.

“Kita gak minta, kebetulan waktunya kita mau berangkat pada saat itulah diberikan ‘bantuan’ itu,” kilahnya.

Terpisah, Pemilik SBT Travel Service Sultan saat dihubungi mengakui jika pihaknya memberangkatkan sejumlah kepala sekolah dari Rokan Hulu.

“Rombongan berangkat pada 22 Januari setibanya di Dumai. Paket pelayanan kita dimulai dari 22-26 Januari untuk 27 orang. Tapi, ada beberapa tambahan peserta juga diluar itu,” katanya pada Senin (10/02/2020).

Sayangnya, ketika ditanyakan daftar peserta keberangkatan, Sultan ogah membeberkannya. Dia menganggap bahwa hal itu merupakan rahasia perusahaan. ***(Ahmad)