Oleh karena itu, Rudi mengajak para pendukung di barisan Jokowi bisa membangun sebuah sistem. Sebab, sampai saat ini mereka belum tahu siapa yang akan dicalonkan.
“Jadi artinya sistem yang kita buat, siapa dari kelompok ini (Jokowi) yang punya kemampuan untuk menggantikan Pak Jokowi nanti,” kata dia seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (6/1/2020).
Dihubungi terpisah, pegiat media sosial lainnya, Muanas Alaidid menyampaikan bahwa para pendukung Jokowi khawatir bila Anies maju sebagai calon presiden 2024. Sebab, kata dia, Anies sendiri merupakan sosok yang identik dengan penggunaan isu politik identitas saat maju di Pilkada 2017 silam.
“Kemudian kalau orang menyatakan dia menjadi gubernur sarat dengan politik identitas dan SARA, sangat berbahaya bila bila jadi presiden. Nah di survei Denny JA itu unggul Anies bisa jadi presiden,” kata Muanas.
Ramai upaya menjegal Anies mulanya terungkap dalam salah satu potongan video yang viral di media sosial Twitter @lawan077. Video itu diketahui diambil saat acara pertemuan relawan Jokowi.
Turut tampak aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri dan pengacara Muannas Alaidid.
Selain itu, Rudi menyatakan calon kandidat Pilpres 2024 dari kubu Jokowi jumlahnya lebih dari satu dan belum jelas. Sementara di kubu lainnya, jumlahnya hanya satu dan solid. Rudi juga mengingatkan bahwa langkah ke depan bagi barisan pendukung Jokowi tidaklah mudah. Terlebih lagi, mantam wali kota Solo itu tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden. (Lis)