Breaking News

Amankan NKRI, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kirim Empat Pesawat Tempur F-16 ke Natuna

7
×

Amankan NKRI, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kirim Empat Pesawat Tempur F-16 ke Natuna

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru – Empat Pesawat Tempur F-16 dari Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dikirim ke Natuna amankan kedaulatan NKRI. Hal ini masih terkait dengan memanasnya hubungan antara Indonesia dan China, beberapa hari belakangan.

Deru mesin 4 unit pesawat tempur F-16 “Fighting Falcon” membahana di Hanggar Skadron Udara (Skadud) 16 Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 10.20 WIB.

Jet tempur milik TNI AU yang menjadi andalan dalam menjaga dan mengamankan kedaulatan udara negara Republik Indonesia ini, bersiap diberangkatkan ke wilayah Natuna, Kepulauan Riau.

Pasca kapal-kapal penangkap ikan asal Negeri Tirai Bambu itu, masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, di perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah Indonesia.

Kapal-kapal itu pun, mendapat pengawalan langsung oleh Kapal Coast Guard China.

Padahal berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna merupakan wilayah ZEE Indonesia. China tidak memiliki hak apa pun atas perairan tersebut.

Namun China secara sepihak mengklaim kawasan itu, masuk ke dalam wilayah mereka, dengan sebutan Nine Dash Line (sembilan garis putus-putus).

Mereka menganggap Nine Dash Line sebagai wilayah laut Cina Selatan seluas 2 juta kilometer persegi, berdasarkan hak maritim historis.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka menuturkan, sebanyak empat unit pesawat F-16 dan enam orang pilot ini, dilibatkan dalam operasi khusus dengan sandi ‘Lintas Elang 20’.

“Sesuai dengan perintah Panglima TNI, bahwa terhitung mulai hari ini, Lanud Roesmin Nurjadin, khususnya dari Skadron 16 dilibatkan dalam melaksanakan Operasi Lintas Elang 20,” ungkapnya seperti dilansir tribunpekanbaru.com, usai memimpin apel gelar persiapan.

Dia menuturkan, operasi ini pada dasarnya adalah operasi rutin yang dilaksanakan jajarannya. “Biasanya kita di wilayah Barat, tapi untuk kali ini digeser ke wilayah Natuna,” ulasnya.

Dibeberkan Ronny, total kekuatan yang dikerahkan, diantaranya satu flight yang terdiri empat pesawat tempur F-16, enam pilot atau penerbang, didukung satu set pendukung ground crew (kru darat) yang berjumlah 60 orang. “F-16 ini akan dikirim langsung ke Pangkalan TNI AU Raden Sadjad di Natuna,” tuturnya.

Ronny berpesan kepada para personel yang terlibat dalam operasi ini, agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, pahami seluruh aturan dan SOP, termasuk UNCLOS 1982, tentang hukum laut.

Selain itu disebutkan Ronny, para personel ini juga diharapkan bisa berkoordinasi dengan Satuan samping yang sudah berada di garis depan, seperti TNI Angkatan Laut, dan lain-lain.

“Siapkan diri sebaik mungkin, ingat jangan membuat provokasi. Tugas kita adalah pengamanan wilayah kedaulatan Indonesia. Perhatikan keselamatan terbang,” ucapnya.

Rencananya, mereka akan menjalankan operasi selama sepekan. Namun untuk pelaksanaannya, tetap akan menyesuaikan situasi di lapangan, dan perintah Panglima TNI. “Yang jelas berangkat dulu, nanti berapa lamanya menyesuaikan perintah,” pungkasnya. (Lis)